Palestina (BERANDATIMUR) – Tindakan keji kembali ditunjukkan tentara Israel terhadap rakyat Palestina. Pada laga final Piala Palestina yang berlangsung pada Kamis, 30 Maret 2023.
Serangan tentara Israel ini terjadi pada laga antara Balata FC vs Jabal Al-Mukaber di Stadion Faisal Al-Husseini International, Yerusalem Timur, Palestina.
Sebelum turun minum atau babak pertama berakhir, tentara Israel menggunakan dua kendaraan lapis baja memasuki stadion tempat berlangsungnya pertandingan sepak bola di Palestina itu.
Pada saat itu, tentara Israel menyerang dengan menembakkan gas air mata ke arah penonton.
Akibat tembakan gas air mata dari tentara Israel, puluhan penonton terkapar di dalam stadion karena mengalamk sesak napas dan sebagian terluka.
Pertandingan sepak bola terpaksa dihentikan sementara waktu saat itu.
Pasalnya, penyerangan dalam pertandingan sepakbola menggunakan gas air mata tidak diperbolehkan.
Dalam artian, Israel telah melanggar aturan FIFA Stadium Safety and Security Regulation pada Pasal 19 Huruf B terkait penggunaan gas air mata di stadion sepakbola.
Desakan untuk segera menjatuhkan sanksi kepada Israel ini pun ramai disuarakan netizen di media sosial. Mereka merasa sudah sepatutnya Israel mendapat hukuman keras berupa banned dari FIFA.
Namun tindakan tegas dari FIFA tak kunjung dilakukan. Jika FIFA menindak tegas Israel maka kemungkinan besar tidak bisa ikut Piala Dunia U-20.
Indonesia yang ditetapkan menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20 telah dibatalkan oleh FIFA yang diawali dengan pembatalan drawing yang dijadwalkan pada 31 Maret 2023.
Sehubungan dengan adanya penolakan terhadap timnas Israel untuk berlaga di Indonesia.
Pembatalan Indonesia sebagai tuan rumah menjadi pro kontra sehingga menjadi sorotan dunia.
Oleh karena itu, pencinta sepak bola nasional maupun dunia meminta FIFA bersikap adil dengan memberikan sanksi kepada Israel atas tindakan keji kepada penonton di Palestina. (Dirangkum dari berbagai sumber)
Editor: M Rusman