Home / Pemilu / Politik

Jumat, 5 Mei 2023 - 08:14 WIB

Anies Mulai Godok 5 Nama Cawapres? Ini Kata Pengamat

Jakarta (BERANDATIMUR) – Pendeklarasian Anis Baswedan sebagai kandidat capres 2024 oleh Partai Nasdem sekaligus pendelegasian menentukan calon wakil presiden (cawapres), kini mulai mengincar nama-nama yang dianggap potensial.

Informasi yang berkembang, ada lima nama cawapres yang mulai digodok oleh Anis Baswedan bersama dengan parpol koalisinya.

Bagaimana tanggapan pengamat? Hanta Yudha dari Direktur Eksektif Poltracking Indonesia menyatakan, adanya langkah penggodokan itu adalah sebuah upaya yang bagus.

Asalkan tidak terkesan vakum karena kebingungan menentukan bakal cawapresnya yang bisa berdampak pada kerenggangan parpol koalisi.

Apalagi, dinamika politik saat ini terus bergerak dimana bakal capres terus mencari simpati pemilih dengan pertemuan-pertemuan ketua umum parpol, sebut Hanta.

Pertemuan-pertemuan ketua umum parpol ini, bisa saja saling menggoda untuk mendapatkan posisi strategis. Misalnya, Ketum Golkar ketemu SBY dan Ketum Partai Demokrat, begitu juga yang dilakukan Ketum PKB.

Sementara kita ketahui, Partai Demokrat bergabung dengan koalisi perubahan pendukung Anies Baswedan.

Manuver ketum parpol ini khususnya Golkar dan PKB patut dimaklumi. Berhubung Airlangga Hartarto sudah dimandatkan menjadi capres oleh partainya. Begitu pula dengan PKB yang mematok ketumnya harus menjadi cawapres.

Hanta Yudha mengatakan gencarnya manuver ketum-ketum parpol ini bisa saja membuat Partai Demokrat tergoda apalagi jika AHY dijanjikan cawapres.

Apabila hal ini terjadi maka peluang Anies Baswedan untuk maju capres akan tertutup. Sebab jika salah satu parpol yang bergabung di koalisi perubahan hengkang maka parlemen tresholdnya tidak mencukupi 20 persen.

Oleh karena itu, adanya pengodokan bakal cawapres dianggap Hanta Yudha sebuah kemajuan politik. Sebab, jika kubu Anies ini membiarkan parpol-parpol di luar kubunya bermanuver bisa mempengaruhi pikiran publik.

Hanta Yudha menyarankan, agar Anies bersama parpol koalisinya benar-benar mempertimbangkan banyak hal dalam menentukan bakal cawapresnya.

Jangan Lewatkan  Panwaslu LN KK: Ada Perusahaan Menolak Memberikan Data WNI Saat Pencoklitan

Sebagaimana kita ketahui, Anies ini banyak dukungan dari Pulau Jawa bagian barat, sebagian Pulau Sumatera, sebagian Pulau Sulawesi dan sebagian Pulau Kalimantan.

Tentunya cawapres yang perlu dipertimbangkan memiliki kekuatan basis pendukung dari daerah-daerah yang menjadi tempat kelemahan Anies Baswedan.

Faktor kedua yang perlu dipertimbangkan adalah dukungan kelompok Islam khususnya kalangan NU.

Ia mencontohkan, Yusuf Kalla saat maju cawapres mendapatkan dukungan NU karena kedekatan emosional.

Ketiga adalah aspek logistik. Kemampuan logistik ini juga sangat penting.

Hanta juga menyarankan agar penentuan cawapres harus berhati-hati. Benar-benar harus mempertimbangkan momen yang tepat.

“Lebih cepat mengumumkan cawapres ada plus minusnya. Karena koalisi penantang pasti mengintai,” sebut peneliti Poltracking Indonesia ini.

Namun demikian, tidak disebutkan siapa kelima bakal cawapres yang mulai digodok oleh Anies Baswedan bersama partai koalisinya. (Redaksi)

Share :

Baca Juga

Pengundian Nomor Urut Capres-Cawapres

Pemilu

3 Capres-Cawapres Sudah Cabut Nomor Urut, Ini Urutannya

Nasional

Kasak Kusuk Cawapres, Pengamat: Peluang Erick dan Sandi Lebih Dominan

Pemilu

Bawaslu: KPU Membenarkan Mencoblos Pakai KK tak Diatur UU

Daerah

PKN Nunukan Mulai Menjalin Komunikasi Dengan Kandidat Bakal Calon Bupati

Pemilu

3 Nama Ini Menguat Jadi Cawapres Anies

Nasional

(Ganjar) Capres Usulan Jokowi ke Mega Hingga Menag Temui Khofifah

Nasional

Segera Bebas, Anas Urbaningrum Bakal Dijemput Para Loyalis dari Lapas Sukamiskin 

Nasional

Merasa Dikhianati, Demokrat Serukan Cabut Baliho Anies Baswedan