Tanjung Selor (BERANDATIMUR) – Wakil PT GER Lestari John A. Embiricos menjelaskan untuk menjawab isu global berupa perubahan iklim dunia dengan melakukan penanaman mangrove.
Ia menceritakan pembahasan upaya penanganan perubahan iklim sudah dimulai sejak 2005. Di mana di Eropa telah dimulai perdagangan karbon.
“Hanya saja saat itu belum banyak kebijakan nasional yang memungkinkan untuk kerja sama perdagangan karbon. Untuk itu hari ini kami datang kembali ke Kaltara atas undangan Senator DPD RI Dapil Kaltara, bapak Marthin Billa dan pak Gubernur Kaltara untuk memulai kembali apa yang telah kita rancang 20 tahun lalu itu,” paparnya.
Ia optimis apa yang akan dikerjakan akan berjalan lancar, pasalnya sudah banyak kebijakan yang dibuat Pemerintah Indonesia yang telah membuka dan mendukung perdagangan karbon.
“Di dunia banyak sekali proyek perdagangan karbon yang hanya fokus kepada model bisnis dan keuntungan bagi si pengusaha. Hal inilah yang tidak akan ditiru oleh GER Lestari,” ucapnya.
PT GER Lestari bersama Pemprov Kaltara bermaksud mengembangkan mode perdagangan karbon yang basisnya berkolaborasi dengan masyarakat.
“Selain kerjasama dengan Pemprov Kaltara juga dengan pemerintah paling bawah yakni pemerintah desa,” terangnya.
Saat dilapangan kegiatan ini tidak akan dengan cara mengambil lahan atau mendapatkan izin lokasi, tapi dengan meningkatkan tata kelola lahan yang sudah ada.
“Kolaborasi ini juga kita saling berbagi pengetahuan, kearifan lokal menjadi modal kerjasama,” tuntasnya. (dkisp)