Nunukan (BERANDATIMUR) – Proyek pembangunan konservasi tanah dan air kawasan DAS di Sei Lancang Kelurahan Tanjung Harapan Kecamatan Nunukan Selatan berdampak buruk pada aktivitas warga setempat. Disebabkan oleh hasil galian ditumpuk dalam sungai sehingga hanyut ke laut saat hujan.
Hasil galian proyek yang dikerjakan CV Berkah El Shanum dikeluhkan sejumlah warga yang berbudidaya rumput laut khususnya di RT 05 dan RT 08 Sei Lancang.
Salah seorang warga dan pembudidaya rumput laut bernama Parman menyesalkan pekerjaan proyek ini yang tidak memperhatikan kelancaran aktivitas warga. Ia mengatakan, akibat dari hasil galian proyek ini yang hanyut menyebabkan sungai menjadi dangkal.
Parman menyatakan, perahu milik warga yang ke dan dari laut kesulitan melintas karena sungai menjadi dangkal.
Warga lainnya yang ditemui di sekitar proyek tersebut mengatakan, tanah dan bebatuan hasil galian pembuatan bronjong hanya ditumpuk di tengah sungai. Makanya, saat terjadi hujan tumpukan tanah dan bebatuan tersebut hanyut ke muara yang menyebabkan pendangkalan sungai.
Bukan hanya saat hujan, ketika air laut pasang juga menghanyutkan tumpukan tanah dan bebatuan tersebut, kata warga setempat kepada media ini pada Senin, 11 September 2023.
Seharusnya, kata Parman, kontraktor menaikkan tanah dan bebatuan hasil galiannya ke daratan. Namun, itu tidak dilakukan dan membiarkannya menumpuk di bawah sungai.
“Selama sungai ini digali, petani rumput laut susah lewat karena banyak tumpukan tanah dan batu-batu di muara. Kalau hujan atau air pasang tanah hanyut dan menumpuk di dalam sungai,” ujar Parman dibenarkan warga lainnya.
Atas nama warga pada kedua RT ini, Parman, meminta kontraktor proyek ini mengangkat tanah dan bebatuan hasil galiannya ke daratan. “Jangan dibiarkan ditumpuk dalam sungai yang membuat sungai menjadi dangkal,” keluhnya.
Kontraktor proyek ini bernama H Ide yang dikonfirmasi melalui sambungan WhatsApp pada Kamis, 14 September 2023 mengutarakan, memangnya ada masalah apa dengan proyek tersebut.
Seharusnya, kalau ada warga yang keberatan supaya menemui ketua RT-nya. “Memangnya ada masalah apa. Coba hubungi ketua RTnya,” jawab H Ide.
Ia mengatakan, pekerjaan proyek tersebut melibatkan ketua RT sehingga setiap ada keluhan dati warga agar menghubungi ketua RT-nya. (Redaksi)