Nunukan (BERANDATIMUR) – Setelah bahan bakar minyak (BBM) langka sejak beberapa hari terakhir, ternyata gas elpiji juga ikut menghilang di Kabupaten Nunukan. Ada apa sebenarnya yang terjadi di Kabupaten Nunukan?
Pengisian BBM jenis pertalite dan solar di APMS Rapti terpantau hanya melayani satu hari saja yakni Selasa, 17 Oktober 2023. Namun hampir bersamaan, gas elpiji pun ikut menghilang. Entah kenapa terjadi demikian.
Penelusuran yang dilakukan awak media ini pada sejumlah kios yang menjual gas elpiji dalam negeri maupun pasokan dari Sabah, Malaysia. Memanh diakui pedagang, sudah hampir sepekan tidak ada pasokan dari dalam negeri.
Makanya, stok yang tersedia selama ini habis terjual dalam sekejap waktu. Kalau gas elpiji 3 kilo gram memang sudah lama menghilang, ucap Hasnah, seorang penjual gas elpiji 14 kilo gram asal Malaysia di Pasar Baru Kelurahan Nunukan Utara pada Rabu pagi, 18 Oktober 2023.
Ia mengatakan, kurangnya atau terbatasnya pasokan gas elpiji dari Malaysia ikut mempengaruhi kelangkaan di Kabupaten Nunukan. Sementara, ketersediaan gas elpiji 5 kilo gram dari dalam negeri juga masih sangat terbatas.
Gas elpiji 3 kilo gram langka sejak dua pekan terakhir akibat dari tidak ada pasokan dari PT Pertamina. Bahkan dihembuskan kabar bahwa kapal kayu pengangkut gas elpiji 3 kilo gram dari PT Pertamina Tarakan selama ini mengalami kerusakan alias terbakar.
Awak media ini sempat mengitari toko-toko atau kios sembako yang berada di Pasar Baru, Inhutani, Yamaker, Jalan Pelabuhan Baru dan Jalan Rimba, memang semuanya kosong.
Mirisnya dari kelangkaan gas elpiji ini, seorang warga di Pasar Baru sedang melakukan hajatan di rumahnya. Tiba-tiba terjadi kelangkaan termasuk elpiji 14 kilo gram produksi Malaysia.
“Kalang kabut ini mencari tabung gas belum dapat-dapat. Sudah keliling sana sini mencari tapi tidam ada yang menjual (elpiji 14 kilo),” kata warga ini bernama Mama Ampe.
Penyebab kelangkaan gas elpiji ini belum diketahui sampai sekarang. Awak media berusaha mengonfirmasi Kabag Perekonomian Setdakab Nunukan, Rohadiansyah. Namun belum berhasil meminta tanggapannya. (Redaksi)