Home / Daerah / Ekonomi-Bisnis

Senin, 20 Mei 2024 - 10:29 WIB

Cabai Rawit Langka, Harga Tetap Stabil

Nunukan (BERANDATIMUR) – Meskipun stok cabai rawit menipis atau boleh dikatakan langka di pasaran di Kabupaten Nunukan, Kaltara tetapi harga masih tergolong stabil. Cabai rawit yang beredar di pasaran daerah itu didatangkan dari Sulawesi Selatan.

Pasokan cabai rawit dari Sulawesi Selatan didatangkan dua kali sepekan menggunakan kapal laut yakni Senin dan Jumat. Sementara, cabai rawit baru langka di Kabupaten Nunukan sejak dua hari terakhir makanya harga belum terlalu melonjak.

Salah seorang pedagang bernama Haris, di Pasar Inhutani Kabupaten Nunukan pada Minggu malam, 19 Mei 2024 menyatakan, apabila cabai rawit asal Sulsel menipis maka solusi cepat dilakukan pedagang dengan membeli hasil pertanian lokal.

Hanya saja, harga cabai rawit hasil pertanian lokal cukup tinggi hingga mencapai Rp100.000 per kilo gram. Ketika, masih ada stok asal Sulsel yang tersedia di lapak-lapak pedagang, harga cabai rawit lokal paling tinggi pada kisaran  Rp70.000 per kilo gram. Sementara cabai rawit asal Sulsel paling santer pada kisaran Rp50.000 sampai Rp60.000 per kilo gram, terang Haris.

Tidak adanya perubahan signifikan terhadap harga cabai rawit meskipun tergolong langka, lanjut dia, disebabkan pasokan dari Sulsel akan masuk lagi pada Senin, 20 Mei 2024. “Karena ada kepastian, pasokan (cabai rawit) dalam jumlah besar dari Sulawesi (Sekatan) segera masuk lagi makanya harga tetap stabil. Mungkin besok (Senin),” ucap Haris.

Seandainya, kata dia, tidak ada kepastian pasokan dari Sulsel segera datang maka dipastikan harga cabai rawit di Kabupaten Nunukan akan melonjak tinggi. “Itu sudah pasti,” tegas dia.

Pedagang di Pasar Inhutani lainnya bernama Husnia membenarkan, pasokan cabai rawit dari Sulsel akan masuk hari ini (Senin).  Ia juga menyatakan, harga cabai rawit lokal masih berkisar Rp80.000 per kilo gram sejak cabai rawit dari luar tergolong langka.

Jangan Lewatkan  Sambangi Masyarakat, Jaga Kamtibmas Wujudkan Pemilu Aman

Ia mengungkapkan, harga tetap stabil karena pasokan dari Sulsel segera masuk dalam jumlah besar menggunakan kapal laut. “Hari ini lombok datang dari Sulawesi (Selatan) karena hari ini ada kapal (laut) datang dari Parepare,” ucap Husnia pada awak media ini, Senin pagi, 20 Mei 2024.

Pantauan di Pasar Inhutani pada Senin, 20 Mei 2024, stok cabai rawit asal Sulsel masih ada dipasarkan di lapak-lapak pedagang. Namun jumlahnya sudah sangat menipis dengan harga jual masih berkisar Rp50.000 per kilo gram. (Redaksi)

Share :

Baca Juga

Daerah

Peringati Hari LH Sedunia, Pemkab Bulukumba Kumpulkan Sampah Hampir 2 Ton

Daerah

Om Natus, Perantau Asal NTT Hidup Sebatang Kara Tanpa Tempat Tinggal

Daerah

Tak Laporkan LHKPN ke KPK, KPU: Caleg Terpilih tak Dilantik

Daerah

Pertumbuhan Ekonomi Nunukan 2024 Sebesar 4,28 Persen

Daerah

Walaupun Pasokan Berjalan Lancar, Warga Tetap Antre Elpiji 3 Kg

Daerah

Pembudidaya Rumput Laut Keluhkan Laut Tercemar Limbah Kelapa Sawit

Advetorial

Harganas 2025, Andi Utta: Keluarga Fondasi Pembentukan Generasi

Daerah

Warga Parepare Temukan Gua Eks Lokasi Pengintaian Tentara Belanda di Soreang