Nunukan (BERANDATIMUR) – Pasar Inhutani dikenal sebagai pusat perbelanjaan kebutuhan pokok sehari-hari bagi masyarakat Kabupaten Nunukan. Hanya saja, tidak memiliki lokasi perparkiran yang memadai menyebabkan kendaraan tampak semrawut setiap hari.
Kesemrawutan kendaraan ini sudah lama menjadi perhatian pengelola Pasar Inhutani, tetapi tidak memiliki kewenangan untuk menertibkannya. “Kalau jalanan itu tidak masuk dalam area pasar (Inhutani). Makanya susah melibatkan diri untuk menertibkan kendaraan,” ujar Kepala Pasar Inhutani, H Sofyan kepada media ini pada Kamis, 6 Maret 2025.
Ia mengakui, kesemrawutan kendaraan telah lama dikeluhkan oleh masyarakat yang ingin berbelanja di pasar tersebut. Namun, tidak dapat dicegah berhubung area jalanan bukan kewenangannya, sehingga dia mengharapkan keterlibatan Pemkab Nunukan dalam hal ini Dinas Perhubungan untuk terjun melakukan penertiban kendaraan setiap hari.
H Sofyan menyatakan, Pemkab Nunukan telah membuat garis parkir kendaraan tetapi tidak cukup dengan langkah itu jika tidak dibarengi dengan pengawasan setiap hari. “Memang ada sudah garis posisi parkir kendaraan tapi tidak cukup dengan cara itu. Dibutuhkan keterlibatan Dinas Perhubungan untuk melakukan penertiban setiap hari,” harap dia.
Ia yakin apabila ada petugas Dishub Nunukan yang terlibat menertibkan kendaraan maka pengendara akan mematuhinya. Sebab, kendaraan sangat padat setiap hari khususnya pada pagi hari dimana banyak masyarakat yang berbelanja.
Sementara jalanan dalam pasar itu tergolong sempit, dan jalur masuk pelabuhan sehingga setiap hari kendaraan roda empat juga keluar masuk. “Persoalannya adalah tidak adanya tempat parkir sehingga kendaraan diparkir di jalanan yang menjadi jalur utama,” beber dia,
H Sofyan juga berharap perhatian Pemkab Nunukan agar dibuatkan jalanan melingkar dalam area Pasar Inhutani. Tujuan jalanan lingkar ini agar masyarakat yang menggunakan kendaraan saat datang berbelanja langsung pulang memutar bukan berbalik pada jalur awal masuknya.
“Solusi juga adalah dibuatkan jalanan melingkar di pinggir pasar (Inhutani) supaya pengendara usai berbelanja langsung memutar saja keluar untuk pulang. Tidak seperti sekarang ini masuk dan pulang berbalik pada jalur yang sama sehingga terjadi kepadatan kendaraan,” ujar dia.
Sekadar informasi, empat sisi Pasar Inhutani merupakan area permukiman penduduk sehingga menyulitkan mendapatkan lokasi perparkiran. (Redaksi)