Nunukan (BERANDATIMUR) – Tidak bisa dipungkiri, sampah plastik akibat budidaya rumput laut telah menjadi permasalahan lingkungan. Oleh karena itu, dibutuhkan solusi secepatnya agar tidak menimbulkan pencemaran air laut di Kabupaten Nunukan.
Sebelumnya, Wakil Bupati Nunukan H Hanafiah optimis daerahnya akan bebas sampah plastik khususnya di lokasi budidaya rumput laut.
Hal ini menanggapi, kunjungan Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono di Kampung Budidaya Rumput Laut Mamolo Kelurahan Tanjung Harapan pada akhir Maret 2023 lalu yang akan Kabupaten Nunukan sebagai industri pengolahan rumput laut.
Hanafiah menilai apabila wacana “zero waste: terwujud maka akan memberikan nilai tambah terhadap budidaya rumput laut di daerahnya sekaligus wilayah pesisir akan tertata dengan baik.
Banyaknya sampah plastik yang berserakan di pesisir pantai selama ini, diminta masyarakat dapat memanfaatkannya dengan mengolahnya.
Sekretaris Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Nunukan, Fredy Gromiko meminta masyarakat mengolah sampah-sampah plastik dari bekas botol rumput laut ini menjadi produk yang menghasilkan uang.
Ia pun mengajak masyarakast khususnya di wilayah pesisir atau yang berdomisili dekat lokasi budidaya rumput laut agar memilah-milah sampah plastik tersebut untuk dijual di bank sampah terdekat.
“Sampah plastik dari buangan rumput laut ini bisa menjadi cuan,” ujar Fredy pada Senin, 10 April 2023. (***)
