Nunukan (BERANDATIMUR) – Tak sengaja ketemu dengan pria usia diperkirakan 70 tahun lebih di pinggir pantai Tanah Merah Lamijung Kelurahan Nunukan Utara, Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara.
Namanya Natus tapi langsung akrab makanya kupanggil Om Natus. Dia menceritakan asal mula keberadaannya di Kabupaten Nunukan.
Sejak empat tahun terakhir, hidupnya luntang lantung tidak punya tempat tinggal sehingga tidurnya berpindah-pindah di kaki lima atau dimana saja asal tidak kena hujan.
Pria lanjut usia ini mengaku kampung halamannya di Kabupaten Ende, Nusa Tenggara Timur (NTT). Sebelum memilih tinggal di Kabupaten Nunukan, merantau ke Sabah Malaysia sejak 1987.
Di negeri jiran mengerjakan pekerjaan yang tidak terlalu berat akibat tenaganya mulai menurun.
Singkat cerita, dia pulang ke Kabupaten Nunukan pada 2005 dan ikut kerja dengan menjaga kebun warga. Namun meninggalkan pekerjaan itu, kata Om Natus kepada media ini.
Sebelum bekerja menjaga kebun warga di Kabupaten Nunukan sempat pulang ke kampungnya di Kabupaten Ende. Tetapi alasan susah cari penghidupan akhirnya kembali ke Kabupaten Nunukan.
Kini, dia hidup tak tentu arah tetapi dia merasa menikmatinya sambil berusaha mencari pekerjaan sesuai kondisi tenaganya.
“Saya cari-cari juga kerjaan yang ringan misalnya berkebun tanam sayur-sayuran, buah-buahan,” tuturnya sambil mengaku tidak sanggup lagi mengerjakan pekerjaan berat.
Ia juga menginginkan tempat kerjanya dekat dengan tempat ibadah karena rajin menunaikan ibadah minggu.
Om Natus berujar, banyak yang tawarkan pekerjaan tapi jauh dari tempat ibadah sehingga sulit menerimanya.
- Tak Pernah Nikah Akibat Pernah Patah Hati
Ternyata, Om Natus ini tidak pernah menikah gara-gara pernah patah hati karena gagal mempersunting wanita pujaannya di kampung halamannya.
Ia mengaku, pernah mau menikah teyapi orangtuanya tidak setuju dengan wanita pilihannya. Waktu itu baru berusia 30 tahun.
Mungkin faktor itulah sehingga menempuh jalan lain untuk mengurangi beban pikirannya dengan merantau ke Malaysia.
Om Natus menceritakan, selama diperantauan di negeri jiran banyak wanita yang menaksirnya. Tetapi menolak dengan halus karena tidak punya niat untuk menikah.
“Saya dulu pernah mau menikah tapi orangtua tidak setuju sama itu perempuan yang saya pilih,” ujar dia agak mengenang masa lalunya.
“Bahkan di Malaysia banyak yang ajak menikah tapi saya tidak mau karena tidak ada sudah perasaan mau nikah, ” demikian Om Natus melanjutkan ceritanya. (*)