

Nunukan (berandatimur.com) – Balai Pelayanan, Penempatan dan Perlindungan TKI Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara siap memulangkan tenaga kerja Indonesia (TKI) yang menjadi korban “speedboat” tabrakan di perairan perbatasan Indonesia-Malaysia di Pulau Sebatik.
Demikian diutarakan Kepala BP3TKI Kabupaten Nunukan, Kombes Pol Ahmad Ramadhani di Nunukan, Sabtu (30/6) sekaitan dengan musibah yang dialami TKI asal Negeri Sabah tersebut.
Ia menegaskan, BP3TKIÂ Nunukan akan memulangkan seluruh TKI yang mengalami musibah tersebut secara gratis hingga rumahnya di kampung halaman termasuk jenazah yang meningggal dunia.


“BP3TKI Nunukan akan memulangkan semua TKI yang mengalami musibah secara gratis sampai di rumahnya di kampungnya. Termasuk jenazah korban meninggal dunia,” ujar perwira menengah Polri ini.
Khusus TKI meninggal dunia, Ahmad Ramadhani mengatakan, menunggu keputusan keluarganya apakah dimakamkan di kampung halamannya atau di Kabupaten Nunukan.
Sedangkan TKI yang selamat sebanyak 13 orang segera dipulangkan ke kampung halamannya setelah rampung pemeriksaannya di kepolisian.
Jumlah TKI yang meninggal dunia sebanyak lima orang. Namun salah seorang warga Kabupaten Nunukan yang beralamat di Jalan Tawakkal Kelurahan Nunukan Barat.
Sedangkan empat jenazah lainnya berasal dari Nusa Tenggara Timur (NTT). Ahmad Ramadhani menambahkan, pihaknya tetap menunggu kepastian pemulangan jenazah setelah ada kepastian dari keluarganya.
Peristiwa naas yang dialami “speedboat” yang ditumpangi puluhan TKI yang akan pulang kampung itu pada Jumat (29/6) sekira pukul 19.00 wita setelah ditabrak “speedboat” lain yang melaju kencang dari arah berlawanan.
“Speedboat” yang menabrak tersebut berasal dari Sei Nyamuk Pulau Sebatik diduga menuju Tawau Negeri Sabah.
Namun “speedboat” yang menabrak itu belum diketahui keberadaannya dan pemiliknya. Sebab kedua angkutan laut itu sama-sama tidak memiliki penerangan saat berlayar.
Informasi yang dihimpun “speddboat” yang memgangkut TKI tersebut motorisnya bernama Olong yang belum diketahui keberadaannya sampai sekarang.
“Speedboat” yang ditumpangi TKI ini terbelah sehingga penumpang memyelamatkan diri masing-masing dengan berenang ke daratan terdekat.