NUNUKAN (berandatimur.com)Â – Kunjungan perdana pada tahun 2019 di Pulau Sebatik Kabupaten Nunukan, Gubernur Kalimantan Utara, Irianto Lambrie menyatakan, masyarakat di pulau yang berbatasan langsung dengan Malaysia itu sangat kritis.
Namun memiliki pola pikir lebih maju, mandiri dan bijaksana dalam menanggapi setiap permasalahan yang terjadi.
Hal ini dilontarkan Irianto Lambrie di hadapan Wakil Gubernur Kaltara, Udin Hianggio, Bupati Nunukan Asmin Laura Hafid dan sejumlah pejabat Pemprov Kaltara dan Pemkab Nunukan pada Senin (14/1) malam.
Pada acara silaturahmi dengan masyarakat Pulau Sebatik ini juga dihadiri sejumlah tokoh masyarakat setempat seperti Haji Nuardi atau dikenal dengan sapaan Haji Momo, tokoh agama dan unsur lainnya.


Irianto Lambrie menyatakan, tujuan utamanya berkunjung di pulau itu untuk memantau langsung progres perbaikan jalan poros Desa Bambangan-Sei Nyamuk di Bukit Menangis yang longsor beberapa waktu lalu.
Menurut dia, jalan poros tersebut sangat penting bagi perputaran perekonomian masyarakat Pulau Sebatik.
Kondisi jalan poros yang longsor ini menyebabkan akses transportasi terputus sempat viral di medis sosial dengan beragam komentar kritis kepada pemerintah daerah.
Namun Irianto Lambrie menilai, sikap kritis masyarakat Pulau Sebatik tetap dibarengi dengan pola pikir yang maju dan bijak.


Oleh karena itu, dia katakan, karakter masyarakat Pulau Sebatik seperti itu membuat lebih mandiri dibandingkan pedesaan lainnya di Provinsi Kaltara.
“Saya senang berkunjung di Pulau Sebatik. Secara sosial budaya karakter masyarakatnya menarik dari sikap kritisnya tapi mudah memahami,” kenang Irianto Lambrie.
Pada kesempatan itu, Gubernur Kaltara menjelaskan bahwa jalan poros Desa Bambangan menuju Sei Nyamuk adalah tanggungjawab pemerintah pusat karena dibangun menggunakan dana APBN.
“Jalan lingkar Pulau Sebatik termasuk poros Desa Bambangan menuju Sei Nyamuk dibangun menggunakan APBN. Oleh karena itu, kewenangan perbaikan dan pemeliharaan ada pada Kementerian PUPR,” terang dia.
Langkah sigap dengan melakukan perbaikan jalan longsor di Bukit Menangis Pulau Sebatik ini berkat koordinasi yang baik antara Pemprov Kaltara dalam hal ini Dinas PUPR dengan Satuan Kerja sehingga penanganannya dipeecepat.
Saat ini, kata dia, jalan poros tersebut telah dapat dilintasi kendaraan roda empat. Hanya saja akan dibangun jembatan dimana peralatannya dalam perjalanan ke daerah itu melalui jalur laut menggunakan kapal LCT (Landing Craft Tank).


Kunjungan Gubernur Kaltara di Pulau Sebatik berlangsung selama dua hari hingga Selasa (15/1).
Pada hari kedua, rencananya akan mengunjungi dan meninjau pekerjaan perbaikan jalan di Bukit Menangis dan TPA di Tanjung Aru.
Selanjutnya akan mengunjungi Sentra Kelautan dan Perikanan (SKPT) Sebatik, meresmikan Kampung KB dan penyerahan Kartu Identitas Anak (KIA) dan lain-lainnya. (***)
Editor: M Rusman