NUNUKAN (berandatimur.com) – Kapolres Nunukan, Kalimantan Utara, AKBP Teguh Triwantoro menyatakan, penyelundup dan pengedar narkotika adalah pengkhianat negara.
Hal ini diungkapkan kepada awak media usai membuka Forum Grup Discussion (FGD) di Mapolres Nunukan, Rabu yang dihadiri puluhan ketua RT ditambah tokoh masyarakat, tokoh agama dan ormas.
Ia menilai, narkotika sangat merugikan masyarakat utamanya generasi muda yang telah terjerumus menggunakannya selama ini.
Oleh karena itu, penugasannya oleh pimpinan di jajaran kepolisian Kabupaten Nunukan telah menjadi program utamanya memberantas peredaran barang haram tersebut termasuk melakukan pencegahan penyelundupan dari luar negeri.
Teguh Triwantoro mengakui, Kabupaten Nunukan yang berbatasan langsung dengan negara lain yakni Malaysia sangat rawan masuknya narkotika di wilayah kerjanya.
Untuk itu, dia benar-benar berupaya maksimal dalam memantau pergerakan barang haram ini baik yang masuk maupun keluar daerah lainnya.
Sebagai mantan anggota Densus 88, Teguh mengatakan, dirinya optimis mampu memantau dan mengawasi keberadaan narkotika di wilayah kerjanya sehingga lebih mudah memberantasnya.
“Saya sebagai mantan Densus 88 tentunya punya mata dan telinga yang lebih tajam dalam memantau pergerakan peredaran narkotika di Nunukan,” beber dia.
Kabupaten Nunukan selama ini dikenal salah satu pintu masuknya narkotika di Indonesia khususnya dari Malaysia dan Filipina. (***)
Editor: M Rusman