

MAKASSAR (berandatimur.com)Â – Kepala Seksi Aplikasi dan Telematika Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Makassar Sulawesi Selatan, Jusman resmi menyandang gelar doktor setelah dinyatakan lulus uji disertasi di Pascasarjana Universitas Hasanuddin (Unhas).
Gelar doktor yang disandang pada jurusan Administrasi Publik dengan judul disertasi “Model Elektronik Governance dalam Pelayanan Publik ( Studi Kasus Pada Dinas Penanaman Modal dan melayanan terpadu satu Pintu Kota Makassar)”.
Ujian digelar di Aula Prof Dr HM Syukur Abdullah Lantai III Gedung Fisip Universitas Hasanuddin pada Selasa (12/3).
Usai ujian, Jusman menerangkan, disertasi yang disusunnya salah satu tujuannya adalah merekomendasikan adaptasi elektroknik “governance” dalam pemerintahan Kota Makassar khususnya pada Dinas Penanaman Modal dan Perizinan Terpadu Satu Pintu (DPMTSP).
Tujuan lainya yakni untuk mengetahui tingkat Implementasi IT Governance pada pelayanan Perizinan Terpadu Satu Pintu (PTSP) dan seterusnya membuat model penyelarasan untuk mengintegrasikan fungsi layanan PTSP dan interoperabilitas antar aplikasi e-government.


Foto: Atim
Namun, konsep penyederhaan perizinan dalam PTSP belum optimal selama ini sehingga dari dua dimensi dan enam sub dimensi menjadi 65 kompenen dalam penelitiannya yang dianggap perlu implementasi secara bertahap, jelas Jusman
Pada waktu yang sama, Kepala Dinas Diskominfo Makassar yang turut hadir dalam sidang promosi, Ichwan Jacub mengaku, sangat mengapresiasi dengan adanya staf yang berdedikasi tinggi dalam tingkat pelayanan publik.
Setelah Jusman dinyatakan resmi bergelar doktor, maka staf Diskominfo Makassar yang punya kemampuan di bidang IT bertambah satu orang lagi.
“Apa yang sudah dia rencanakan dan teliti ini kan bermanfaat buat pemerintah Kota Makassar,” ujar Ichwan Yacub.
Kadiskominfo Makassar ini melanjutkan, PTSP bintang 5 baru dilaunching pada Januari 2019 atau baru berjalan tiga bulan.
Oleh karena itu, tolok ukur keberhasilan Pemerintah Kota Makassar dalam mengimplementasikan pelayanan PTSP belum bisa dinilai.
“Dalam tiga bulan sudah mencapai 23 persen dianggap sudah sangat luar biasa. Saya berharap penelitiannya ini tidak berhenti sampai disini,” harap dia.
Ia menginginkan meskipun periode kepemimpinan Walikota Makassar segera berakhir tetapi inovasi di bidang pelayanan publik yang telah dilaunching ini harus diteruskan. (*)
Penulis : Atim
Editor : M Rusman