Nunukan (berandatimur.com) – Gelagat aneh yang diperlihatkan korban tewas gantung diri yang beralamat di RT 03 Desa Liang Bunyu Kecamatan Sebatik Barat Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara mulai sejak tiga bulan lalu.
Salah seorang tetangganya mengungkapkan, korban bernama Philipus Demonatu (52) itu selalu termenung sejak keberangkan anaknya bekerja di Sebakis Kecamatan Sebuku, Nunukan.
Keberadaan korban diketahui tewas tergantung pada pohon cempedak di depan rumahnya pada Rabu (18/7) sekira pukul 06.00 wita.
Ketika istrinya bernama Gatrudeswati (55) bangun tidur pagi itu mencari suaminya (korban) di kamar ternyata tidak ada padahal pintu masih terkunci.
Pada saat itu, sang istri kalang kabut mencari suaminya ternyata ditemukan tergantung dalam kondisi meninggal dunia.
Korban yang lahir di Lembata, NTT ini sehari-hari bekerja sebagai buruh rumput laut di sekitar tempat tinggalnya.
Gatrudeswati menduga sebelum melakukan aksi nekad itu suaminya keluar dari rumahnya pada malam hari melalui pintu belakang.
Setelah membuka pintu rumahnya, istrinya melihat korban tergantung dengan tali nilon warna putih dalam kondisi kaku dengan posisi kaki dan kedua tangannya lurus atau sudah tidak bernyawa lagi.
Kejadian tersebut langsung dilaporkan tetangga korban Annis Legari yang pertama kali mendengar jeritan istrinya yang sedang memeluk korban yang masih tergantung kaku.
Aparat kepolisian Polsek Sebatik Barat yang mendatangi lokasi kejadian membawa korban untuk di visum ke Puskemas Setabu.
Ipar korban bernama Agustinus menduga gelagat diam dan sering termenung akhir-akhir ini karena penyakit yang dialaminya.
“Kemungkinan korban bingung memikirkan penyakit dalam yang dideritanya sehingga memilih gantung diri,” demikian dugaan Agustinus.


Saat ini korban masih disemayamkan di rumahnya sambil menunggu anaknya. Setelah itu akan dikebumikan di dekat rumahnya juga.