Nunukan (berandatimur.com) – Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Nunukan, Kaltara menggelar rapat pleno ulang rekapitulasi daftar pemilih tetap (DPT) pemilu serentak pilpres dan pileg 2019 berkurang 773 pemilih dari pleno penetapan per 21 Agustus 2018.
Melalui rapat pleno penetapan DPT pilpres dan pileg 2019 kedua, Jumat (24/8) jumlahnya turun menjadi 132.912 pemilih dari sebelumnya 133.685 pemilih.
Ketua KPU Nunukan, Dewi Sari yang pimpinan rapat pleno tersebut, Jumat (24/8) membenarkan, telah menerima surat edaran KPU RI nomor: 936/PL-02.1-SD/01/KPU/VIIi/2018.
Perihal surat edaran itu untuk menindaklanjuti rekomendasi Bawaslu RI tertanggal 21 Agustus 2018.
Setelah melakukan perbaikan pada sistim data pemilih (sidalih) masih ditemukan pemilih ganda antar kecamatan di Kecamatan Nunukan dan Nunukan Selatan yang menyebabkan DPT pada kedua kecamatan itu berkurang.
Sesuai hasil perbaikan sidalih itu secara keseluruhan jumlah pemilih laki-laki 70.772 orang dari 71.204 orang atau berkurang 432 orang.
Sedangkan pemilih perempuan sebelumnya 62.481 orang menjadi 62.140 orang atau berkurang 341 orang.


Pada kesempatan itu, Dewi Sari meminta maaf kepada partai politik dan bawaslu atas kekeliruan pada penetapan hasil rekapitulasi DPT sebelumnya.
Meskipun DPT pilpres dan pileg 2019 berkurang tetapi jumlah TPS (tempat pemungutan suara) tetap 757 yang tersebar pada 240 desa dan 19 kecamatan.
Secara terpisah, Abdul Rahman, Divisi Hukum, Penindakan, Pelanggaran dan Sengketa Bawaslu Nunukan menyatakan, mengapresiasi upaya KPU Nunukan yang komitmen terus memperbaiki DPT Pilpres dan pileg 2019 dari kesalahan yang ditemukan.
Ia menjelaskan, sebelum penetapan DPT pertama per 21 Agustus 2018 memang ditemukan pemilih ganda sebanyak 735 orang.
Namun setelah penatapan DPT pertama dibuka kembali sidalih ternyata masih ditemukan hal yang antar Kecamatan Nunukan dan Nunukan Selatan sebangak 773 orang.
Temuan tersebut yang direkomendasikan kepada Bawaslu RI agar dilakukan penetapan DPT di Kabupaten Nunukan sebagaimana yang berlangsung hari ini.
773 pemilih yang baru ditemukan itu dan dieksekusi pada rapat pleno kedua terjadi akibat jaringan sidalih yang bermasalah saat itu.
Usai penetapan DPT dilanjutkan dengan penyerahan kepada perwakilan parpol. (***)
Editor: M Rusman