

Nunukan (BERANDATIMUR.COM) – Maraknya penyelundupan bahan sandang dan orang dari dan ke Malaysia melalui pintu-pintu perbatasan ilegal di Kabupaten Nunukan Kalimantan Utara tidak tersentuh sama sekali oleh aparat hukum berwenang.
Kehadiran prajurit penjaga perbatasan Batalion Infantri 600/Modang sebagai satuan tugas pengamanan perbatasan (satgas pamtas) diharapkan menjadi “penyelamat” kedaulatan negara di daerah itu.
Usai penyambutan kedatangan prajurit Yonif Raider 600/MDG di Pelabuhan Tunon Taka Kabupaten Nunukan, Mayor Inf Ronald Wahyudi selaku Komandan Satgas Pamtas menyatakan, tugas utama yang dibebankan oleh negara di wilayah perbatasan darat adalah mencegah terjadinya permasalahan yang bakal berdampak pada kedaulatan NKRI.
Oleh karena itu, tugas tersebut harus dijalankan dengan sebaik-baiknya sebagaimana instruksi pimpinan TNI AD kepada batalion yang menggantikan prajurit Batalion Infantri 613 Raja Alam ini.
Selanjutnya, lanjut jebolan Akmil 2000 ini mengatakan, penugasan utama lainnya yakni menjaga ketertiban dan keamanan bagi masyarakat khususnya di wilayah perbatasan Indonesia dengan Malaysia.
Kemudian, tentunya akan melanjutkan apa yang telah dikerjakan oleh Satgas Pamtas Yonif 613/Raja Alam selama 11 bulan bertugas di Kabupaten Nunukan.

