

Nunukan (BERANDATIMUR.COM) –Â Demi kelancaran berlangsungnya pelaksanaan pemilu 2019 di Kabupaten Nunukan Kalimantan Utara seorang anggota panitia pemilihan kecamatan (PPK) Krayan Timur melahirkan prematur.
Selain itu, anggota PPK Seimenggaris jatuh dari sepeda motor mengakibatkan patah tulang pada lengan tangan pada hari H pemungutan suara Rabu (17/4). Kedua anggota PPK tersebut atas nama Jetlin di Krayan Timur dan Idawati di Seimenggaris.
Ketua KPU Nunukan, Rahman yang dikonfirmasi, Selasa (23/4) menyatakan, kedua anggota PPK yang mengalami kecelakaan tersebut telah dilaporkan kepadanya. Namun anggota PPK Seimenggaris harus mendapatkan perawatan medis di RSUD Nunukan karena luka-luka dan patah tulang yang dialaminya.
Kemudian, anggota PPK Seimenggaris malah sempat tidak sadarkan diri diduga benturan pada kepala saat terjatuh dari sepeda motor saat memantau proses pemungutan suara pada hari H pesta demokrasi itu.
Rahman menambahkan, informasi yang diperolehnya Idawati mendapatkan 30-an jahitan pada luka robek bagian wajahnya. Namun setelah mendapatkan parawatan medis saat ini anggota PPK Seimenggaris ini telah pulih secara bertahap.
“Idawati ini anggota PPK Seimenggaris jatuh dari sepeda motor yang menyababkan tidak sadarkan diri dan luka robek pada wajah dengan puluhan jahitan,” ujar Rahman.
Ia menambahkan, Idawati sempat akan dirujuk ke RSUD Tarakan namun menolak sehingga saat ini masih menjalani perawatan di RSUD Nunukan.
Anggota PPK lainnya yang mengalami kecalakan bernama Jetlin di Kecamatan Krayan Timur. Jetlin terpaksa melahirkan prematur akibat kelelahan mempersiapkan proses pemungutan suara di kecamatan yang berbatasan dengan Negeri Sarawak Malaysia ini.
Rahman mengungkapkan, kedua petugas penyelenggara pemilu di daerahnya sangat bersemangat demi pengabdian kepada bangsa dan negara atas terselenggaranya pets demokrasi yang lancar dan aman.
Ia juga menginginkan, perlunya evaluasi segala peraturan berkaitan dengan pemilu pilpres dan pileg serentak ini karena rumit dan membutuhkan konsentrasi yang tinggi.
Akibatnya penyelenggara pemilu mengalami tekanan dan beban psikologis yang berdampak pada terjadinya kecelakaan.
Bukan hanya itu, sejumlah petugas Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) juga sempat mengalami sakit dan kelelahan karena tidak ada istirahat sejak mulai penghitungan Rabu (17/4) hingga esok harinya Kamis (18/4). (***)
Editor: M Rusman