NUNUKAN (berandatimur.com) – Kepolisian Resor Nunukan Kalimantan Utara mengaku komitmen memberantas pemberangkatan calon TKI ilegal atau non prosedural tujuan Negeri Sabah Malaysia.
Hal ini disampaikan Wakapolres Nunukan, Kompol Imam Muhadi di Nunukan, Kamis (21/2) sekaitan dengan masih maraknya pemberangkatan calon TKI ilegal ke negeri jiran Malaysia.
“Polres Nunukan selalu komitmen memberantas pemberangkatan TKI ilegal yang berangkat ke Sabah,” kata dia pada acara Coffee Morning di Kantor BP3TKI Nunukan.
Namun dia mengajak semua pihak turut serta membantu aparat kepolisian dalam mewujudkan komitmennya karena keterbatasan yang dimilikinya.
Menurut dia, keterlibatan semua pihak sangat dibutuhkan sehingga pemberangkatan TKI non prosedural dapat dihentikan.
Ia mengaku, Polres Nunukan punya keterbatasan dalam menangani masalah tersebut sehingga bantuan imformasi dari masyarakat sangat dibutuhkan.
Polres Nunukan telah mengungkap 12 kasus TKI ilegal sejak 2018 termasuk dua kasus yang berhasil diungkap pada 2019 ini.
Ke 12 kasus tersebut masing-masing 10 kasus pada 2018 dan dua kasus pada 2019. Kurangnya kasus TKI ilegal yang diungkap ini tidak terlepas dari kendala-kendala yang dialami di lapangan.
Meskipun menemukan kendala mengungkap kasus TKI ilegal ini tetapi Polres Nunukan tetap berkomitmen melakukan pemberantasan.
Ia menilai, langkah pencegahan lebih penting agar TKI ilegal yang bekerja di Negeri Sabah dapat ditekan.
Kasat Reskrim Polres Nunukan, AKP Ali Suhadak mengemukakan, langkah pemberantasan TKI ilegal lebih efektif apabila semua pintu masuk dan keluar ditutup.
Selama ini dikenal pintu masuk dan keluar yang dimanfaatkan TKI ilegal oleh calo-calo adalah Jembatan Haji Putri (samping kiri Pelabuhan Tunon Taka), Jembatan Orde Baru (samping kanan Pelabuhan Tunon Taka), Pelabuhan Rakyat Sei Bolong Kelurahan Nunukan Utara dan Pangkalan Pasar Yamaker Kelurahan Nunukan Barat.
Apabila pintu-pintu ini dapat ditutup maka pengawasan lebih mudah dilakukan oleh aparat kepolisian setempat, ujar Ali Suhadak.
Hal yang sama diutarakan Kepala BP3TKI Nunukan, Kombes Pol Ahmad Ramadhan bahwa besarnya jumlah TKI non prosedural di Negeri Sabah terkait dengan kurangnya pengawasan dari instansi terkait.
Ahmad Ramadhan memperkirakan jumlah TKI non prosedural yang bekerja di Negeri Sabah mencapai 500.000 orang lebih.
Hal ini menyebabkan tingginya TKI yang ditangkap dan diusir ke Kabupaten Nunukan setiap bulan.
Oleh karena itu, dia berharap adanya komitmen bersama instansi terkait untuk memberantas dengan mengawasi jalur-jalur tikus yang dimanfaatkan selama ini sebagai para calo. (***)
Editor : M Rusman
Maaf sebelumnya…di sebatik ini loh banyak penyebrangan tki ilegal cuman posting2 aja…buktinya mana saya susah tidur gara2 tki ilegal ini…posisi penyebrangan tki ilegal itu deket rumah saya…saya mohon pergerakannya pak bukan postingannya🙏👍👍
dimana lokasinya itu tolong diperjelas. difoto kalau ada tki ilegal yg menyeberang dekat rumahnya.
fotonya kirim ke nomor 0812 5554 8008 (tulis identitasnya yang lengkap akan dirahasiakan)