Bahkan harga ikan segar tergolong turun drastis disebabkan banjirnya pasokan dari negeri tetangga Malaysia.

“Banyak sekali ikan dari Malaysia pak makanya harga murah,” sebut Asdi, seorang pedagang ikan di Pasar Yamaker Kabupaten Nunukan pada Senin pagi, 27 Maret 2023 sekitar pukul 09.43 Wita.

Misalnya ikan cakalang, biasanya atau sebelum bulan Suci Ramadan harganya mencapai Rp45.000 per kilo gram. Namun selama bulan Ramadan harganya turun drastis menjadi Rp25.000 per kilo gram sampai Rp30.000 per kilo gram.

Begitu juga ikan layang segar. Sebelum bulan puasa harganya sebesar Rp40.000 per kilo gram. Sekarang sisa Rp25.000 per kilo gram.

Asdi mengatakan, fluktuasi harga ikan di Kabupaten Nunukan tergantung dari pasokan dari negara tetangga.

Pasalnya, hampir semua ikan dan sejenisnya seperti udang dan cumi-cumi, semuanya didatangkan dari negeri jiran.

Sebab, lanjut dia, pasokan ikan dari nelayan lokal hampir tidak mampu memenuhi kebutuhan masyarakat perbatasan RI-MALAYSIA setiap hari.

Oleh karena itu, kata Asdi, harga ikan segar di Pasar Yamaker tergantung dari ketersediaan.

Pedagang ikan lainnya yang berjualan di Pasar Porsas Kelurahan Nunukan Timur bernama Karmin mengutarakan hal yang sama.

Ketika ditemui pada Senin, 27 Maret 2023 sebelum waktu buka puasa sekitar pukul 16.23 Wita mengakui harga ikan selama bulan puasa ini menurun drastis.

Ia membandingkan harga ikan segar sebelum bulan puasa dan selama Ramadan. Sebelum Ramadan harga ikan segar paling murah Rp40.000 per kilo gram dan termahal ada yang Rp60.000 per kilo gram.

Sementara, sejak bulan Ramadan tahun ini harga ikan tergolong murah. Bahkan ada ikan segar dijual dengan harga Rp20.000 per kilo gram dan termahal Rp35.000 per kilo gram.

Harga ikan selama Ramadan ini tergantung dari jenisnya, ujar Karmin kepada awak media ini. (***)

Artikel Ikan dari Malaysia Banjiri Nunukan, Harga Turun Drastis Selama Ramadan pertama kali tampil pada Independen.

BMKG mengungkapkan pihaknya memberikan pertimbangan ilmiah kepada stake holder (Kementerian Agama) dalam penentuan awal bulan hijriyah.

Di samping memberikan data-data hilal hasil hisab, BMKG juga melaksanakan rakay (observasi) hilal di 29 lokasi di Indonesia.

“Untuk penentuan awal bulan Ramadan 1444 H, BMKG menyampaikan informasi data-data hilal (hasil hisab) saat matahari terbenam, yang dapat digunakan juga dalam pelaksanaan rukyat (observasi hilal),” ungkap BMKG dalam keterangan tertulisnya, dikutip dari CNBC Indonesia pada Senin, 13 Maret 2023.

Konjugasi atau ijtima, yakni peristiwa ketika bujur ekliptika bulan sama dengan bujur ekliptika matahari dengan pengamatan diandaikan berada di pusat bumi, akan terjadi pada Selasa, 21 Maret 2023, pukul 17.23.01 UT atau Rabu (22/3/2023) pada pukul 00.23.01 WIB atau 01.23.01 WIT, yaitu saat nilai bujur ekliptika matahari dan bulan tepat sama pada koordinat 0,826 derajat.

“Periode sinodis bulan terhitung sejak konjugasi sebelumnya (awal bulan Syakban 1444 H) hingga konjugasi yang akan datang (awal bulan Ramadan 1444 H) adalah 29 hari 10 jam 17 menit,” papar BMKG.

Sebagai catatan, di wilayah Indonesia pada 22 Maret 2023, waktu matahari terbenam paling awal adalah pukul 17.47.12 WIT di Waris, Papua dan waktu matahari terbenam paling akhir adalah pukul 18.49.16 WIB Banda Aceh, Aceh.

“Dengan memperhatikan waktu konjugasi dan matahari terbenam dapat dikatakan konjugasi terjadi sebelum matahari terbenam tanggal 22 Maret 2023 di wilayah Indonesia,” ungkap BMKG.

BMKG mengingatkan dalam penentuan awal Ramadan, perlu diperhitungkan kriteria-kriteria hisab saat matahari terbenam tanggal 22 Maret 2023 tersebut. (***)

Editor: M Rusman

Artikel BMKG Prediksi Awal Ramadan 1444 Jatuh Pada 22 Maret 2023 pertama kali tampil pada Independen.