Pelajar yang tewas tersebut bernama Alif atau AA di RS Tajuddin Chalid Kecamatan Biringkanaya, Kota Makassar.

Kematian pelajar ini membuat orangtuanya trauma dengan melarang saudara korban pergi ke sekolah.

Kini trauma berat menghantui orangtua korban mengakibatkan melarang anaknya yang lain ke sekolah.

“Saya melarang anak-anak saya keluar dan pergi sekolah karena trauma. Bisa keluar ke masjid atau ke dekat rumah saja. Saya tidak ingin anak-anak saya mengalami hal seperti kakaknya,” kata Rahmawati, ibu kandung korban AA pada Kamis, 2 Maret 2023.

Rahmawati dengan suara terbata-bata menceritakan kronologi musibah yang dialami anaknya.

Ia mengatakan, sebelum dilarikan ke RS Tajuddin Chalid, anaknya AA tiba di rumahnya pada pukul 06.00 Wita. Setibanya di rumah langsung masuk ke kamarnya.

Pada hari itu, sekitar pukul 08.00 Wita korban muntah dan kembali tertidur, namun kondisi fisiknya kayak tidak berdaya lagi. Bahkan, badannya sempat kejang-kejang.

Namun tertidur lagi, dan pukul 11.00 siang, korban bangun hendak ke sekolah. Tiba-tiba terjatuh dan tidak bisa bangun lagi.

Ketika itu, Rahmawati mengaku sempat bertanya kepada korban.
Dari mana semalam, kenapa tidak pulang.

Korban sempat menjawab, saya ditahan bu dipaksa. Jawaban korban ini menjadi ucapan terakhir kepada ibunya.

“Itu saja yang dia katakan sambil menangis, dan itu yang dia katakan terakhir ke saya,” ujar Rahmawati. (***)

Editor: M Rusman

Artikel Tiga Pelajar di Makassar Dipaksa Minum Miras Oplosan, 1 Tewas pertama kali tampil pada Independen.