

Nunukan (BERANDATIMUR.COM) -Teriakan dan tangis haru keluarga dan tetangga meledak saat jenazah Bharatu (Anumerta) Aldy, anggota Resimen II Pasukan Pelopor Brimob yang gugur tertembak oleh kelompok sipil bersenjata di Kabupatwn Nduga Papua.
Pada saat keranda jenazah yang diusung anggota kepolisian dan TNI tiba di rumah orangtuanya ribuan kerabat menyambut memadati jembatan kayu tersebut yang didominasi pakaian hitam-hitam.
Puluhan keluarga almarhum berteriak sambil menangis termasuk dua adik kandung perempuannya saat keranda jenazah diturunkan dari usungan anggota polri dan TNI di rumahnya.
Alamat rumah orangtua almarhum di samping Pelabuhan Tunon Taka RT 12 Kelurahan Nunukan Timur Kabupaten Nunukan.
Kepolisian Resor Nunukan Kalimantan Utara mengajak seluruh warga di daerah itu melakukan penghormatan terakhir kepada Bharatu (Anumerta) Aldy yang gugur dalam tugas negara di Kabupaten Nduga Papua, Rabu (20/3) sekira pukul 07.30 wita.
Kapolres Nunukan, AKBP Teguh Triwantoro di Nunukan, Jumat mengutarakan, Bharatu (Anumerta) Aldy adalah putra daerah dan pahlawan Kabupaten Nunukan.
Oleh karena itu, sewajarnya warga Kabupaten Nunukan memberikan penghormatan terakhir kepada almarhum.
Bharatu (Anumerta) Aldy gugur tertembak oleh kelompok sipil bersenjata di Kabupaten Nduga Papua.
Almarhum anak kedua dari empat bersaudara buah hati dari Amir. Ibunya telah meninggal dunia sejak tiga tahun lalu.
Pekerjaan sehari-hari orangtua almarhum seorang buruh pelabuhan dan pembudidaya rumput laut.
Almarhum lulus di SMKN 1 Nunukan pada 2016 ini masuk pendidikan Brimob pada 2018 ditugaskan di Resimen II Pasukan Pelopor Jakarta.
Ayah almarhum, Amir menuturkan, animo Bharatu (Anumerta) Aldy sangat tinggi untuk mendaftar polisi sehingga diizinkan.
Walaupun diakuinya, tidak memiliki biaya sehingga harus menjual asuransi tenaga kerja miliknya.
Sewaktu almarhum akan berangkat penugasan pengamanan di Kabupatwn Nduga sempat minta izin melalui sambungan telepon. (***)
Editor : M Rusman