Home / Ekonomi-Bisnis / SOROT

Jumat, 7 Maret 2025 - 15:21 WIB

Minyak Goreng “Minyak Kita” Kalah Kualitas Dari Produk Malaysia

Nunukan (BERANDATIMUR) – Minyak goreng produksi Indonesia merek Minyak Kita kalah kualitas dengan produk Malaysia menyebabkan kurang diminati konsumen di Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara.

Sebagaimana diketahui, Kabupaten Nunukan berada di tapal batas negara Indonesia-Malaysia.

Berbagai informasi yang dihimpun dari sejumlah warga Kabupaten Nunukan menyebutkan, sangat jarang bahkan hampir tidak pernah memakai minyak goreng produksi dalam negeri untuk kebutuhan sehari-hari.

Seorang warga yang minta identitasnya dirahasiakan ini mengaku, tidak pernah membeli minyak goreng merek “Minyak Kita” untuk usahanya.  Alasannya, selain sudah terbiasa memakai produk Malaysia, juga disebabkan masalah kualitas dan harganya.

Wanita paruh baya yang menjual gorengan di Jalan Pattimura Kabupaten Nunukan ini mencontohkan selama bulan suci Ramadhan 1446 H ini, hampir tidak ada minyak goreng produk Indonesia yang beredar di pasaran.

Pasalnya, produk dalam negeri ini harganya sama dengan minyak goreng asal Malaysia yakni Rp20. 000 per bungkus kemasan plastik. Namun takarannya yang berbeda.

Minyak goreng produk Malaysia tepat 1.000 mili liter atau 1 kilo gram. Sedangkan minyal goreng merek “Minyak Kita” berukuran 900 mili liter atau hanya 900 gram saja.

“Ukurannya juga berbeda kalau minyak Malaysia pas 1 kilo sedangkan minyak Indonesia hanya 900 gram. Tapi harganya sama Rp20 ribu per bungkus,” sebut wanita ini pada Jumat siang, 7 Maret 2025.

Masalah kualitas jelas jauh beda. Minyak goreng produk Indonesia hanya bisa dipakai dia kali menggoreng sudah hitam. Sementara minyak goreng asal Malaysia bisa dipakai sampai empat kali.

Sehubungan dengan informasi ini, berusaha mengonfirmasi dengan salah seorang pedagang sembako di Pasar Baru Kelurahan Nunukan Utara pada hari yang sama.

Haji Sadar nama pedagang sembako tersebut. Ia mengaku, tidak pernah memesan minyak goreng merek “Minyak Kita” untuk dijual di tokonya.

Jangan Lewatkan  Densus 88 Amankan 3 Terduga Teroris Jaringan Anshor Daulah di Jateng

Menurut dia, sangat jarang peminatnya bahkan dalam sehari hampir tidak ada pembeli yang mencari minyak goreng produk Indonesia tersebut.

Hal yang sama disampaikan H Kamsi, pedagang sembako di Pasar Inhutani Kabupaten Nunukan pada Kamis sore, 6 Maret 2025.

Ia juga mengaku jarang sekali menjual minyak goreng produk Indonesia karena kurang peminatnya. Pedagang yang lebih dikenal dengan nama Pak Haji ini menceritakan keluhan konsumennya bahwa kualitas minyak goreng Indonesia jauh lebih rendah daripada produk Malaysia.

Padahal, kata Pak Haji, bahan bakunya sama-sama dari minyak atau CPO kelapa sawit. (Redaksi)

Share :

Baca Juga

SOROT

Penangkapan Pelajar SMA Terduga Jaringan Teroris, Ibunya: “Tidak Salah Tangkap ji Itu”

Daerah

1 Juli 2024 Diberlakukan NIK Jadi NPWP, Terakhir Validasi 30 Juni 2024

SOROT

Pasar Mamolo, Bagaikan Pengemis yang Peduli

Daerah

Walaupun Pasokan Berjalan Lancar, Warga Tetap Antre Elpiji 3 Kg
Kalah Bersaing, Minyak Goreng Produk Dalam Negeri Menghilang di Pasar Nunukan

Ekonomi-Bisnis

Kalah Bersaing, Produk Dalam Negeri Menghilang di Pasaran, Minyak Goreng Malaysia Kuasai Pasar di Nunukan

Daerah

Potret Buram Nunukan (11) – Warga Senang, Sampah Diangkut Tiap Hari

Daerah

Potret Buram Nunukan (7): Sampah Berserakan di Jalanan, yang Disalahkan Anjing

Daerah

Direktur PT TML Dipenjara, Mediasi Gagal Dengan Petani