Nunukan (BERANDATIMUR) – Jumlah penumpang yang akan mudik lebaran Idul Fitri 1446 Hijriyah melalui pemberangkatan Pelabuhan Tunon Taka Kabupaten Nunukan diprediksi membludak. Hal ini terpantau dari penjualan tiket melalui aplikasi Pelni Mobile yang sudah habis terjual jauh-jauh hari.
Sebagaimana diketahui jadwal pemberangkatan armada PT Pelni melalui Pelabuhan Tunon Taka Nunukan pada 11, 16, 20, 25 dan 27 Maret 2025. Tujuan Balikpapan, Parepare, Makassar, Buton dan NTT.
Kepala PT Pelni Cabang Nunukan, Sudjito yang ditemui di ruangan kerjanya, Selasa, 11 Maret 2025 menyatakan sangat optimis mampu mengakomodir semua penumpang yang mudik di kampung halaman melalui Pelabuhan Tunon Taka Nunukan.
Tingginya animo masyarakat untuk mudik lebaran di kampung halaman, Sudjito membenarkan, penjualan tiket dimulai sejak sebulan lalu. Sampai sekarang, tiket kapal PT Pelni untuk empat kali pemberangkatan sudah habis terjual.
Ia memprediksi kenaikan jumlah penumpang mudik yang akan merayakan Hari Raya Idul Fitri 1446 H bersama sanak keluarganya di kampung halaman mencapai 20-25 persen.
Namun prediksi terjadinya kenaikan jumlah penumpang tersebut masih mampu diantisipasi PT Pelni Cabang Nunukan untuk diberangkatkan menggunakan dua armada miliknya yakni KM Bukit Siguntang dan KM Lambelu.
“Tidak ada penambahan armada walaupun diperkirakan terjadi lonjakan penumpang sampai 20 sampai 25 persen. Kita tetap pakai dua armada saja,” ucap Sudjito kepada media ini di ruangan kerjanya. Antisipasi lain yang dilakukan PT Pelni Cabang Nunukan adalah membatasi penumpang tujuan bukan mudik atau lebaran Idul Fitri 1446 H sesuai dengan kuota atau jumlah tiket yang disediakan.
Alasan lonjakan penumpang mudik akan cenderung menggunakan armada PT Pelni karena harga tiket lebih murah dibandingkan kapal swasta. Kemudian kapal swasta yang beroperasi Nunukan-Parepare hanya satu unit.
Sudjito menegaskan, penumpang yang hendak mudik menggunakan armada kapal milik PT Pelni agar memiliki tiket. “Bagi penumpang yang tidak punya tiket dilarang naik ke kapal,” tekan dia sambil menambahkan penumpang yang tidak punya tiket dilarang naik ke kapal.
Mengantisipasi terjadinya lonjakan penumpang dan ada yang belum kebagian tiket, PT Pelni Cabang Nunukan mendapatkan dispensasi atau tambahan tiket dari kantor pusat sebanyak 40 persen dari jumlah tiket yang telah terjual, sebut Sudjito.
Tiket dispensasi atau tambahan ini sudah mulai dijual sejak 10 Maret 2025 saat jadwal pemberangkatan KM Bukit Siguntang pada Selasa dini hari, 11 Maret 2025. (Redaksi)