Pasar Inhutani Arsip - Independen https://berandatimur.com/tag/pasar-inhutani/ Lugas Sat, 29 Mar 2025 10:01:21 +0000 id hourly 1 https://wordpress.org/?v=6.9 H-2 Idul Fitri, Pasar Mulai Padat, Ribuan Biji Kelapa Parut Terjual Per Hari https://berandatimur.com/2025/03/29/h-2-idul-fitri-pasar-mulai-padat-ribuan-biji-kelapa-parut-terjual-per-hari/ https://berandatimur.com/2025/03/29/h-2-idul-fitri-pasar-mulai-padat-ribuan-biji-kelapa-parut-terjual-per-hari/#respond Sat, 29 Mar 2025 10:01:21 +0000 https://berandatimur.com/?p=6187 Nunukan (BERANDATIMUR) – Memasuki H-2 lebaran Idul Fitri 1446 Hijriyah, pasar-pasar di Kabupaten Nunukan mulai dipadati...

Artikel H-2 Idul Fitri, Pasar Mulai Padat, Ribuan Biji Kelapa Parut Terjual Per Hari pertama kali tampil pada Independen.

]]>
Nunukan (BERANDATIMUR) – Memasuki H-2 lebaran Idul Fitri 1446 Hijriyah, pasar-pasar di Kabupaten Nunukan mulai dipadati pembeli khususnya dari kalangan umat muslim dalam rangka menyambut hari raya terbesar tersebut.

Pasar Inhutani yang terletak di Kelurahan Nunukan Utara misalnya, mulai ramai dipadati pengunjung untuk membeli kebutuhan menyambut lebaran Idul Fitri 2025 M sejak tiga hari lalgu atau H-5. Sejumlah pedagang khususnya penjual bumbu masak, daun-daunan dan kelapa tua mulai laris manis terjual.

Pasar yang dikenal pasar sentral ini, memang ramai dikunjungi setiap menjelang hari raya lebaran karena menjadi pusat gerai yang menjual bumbu masak dan kebutuhan pokok lainnya. Pantauan media ini, pada H-2 Idul Fitri tahun ini, pengunjung sangat padat pada gerai-gerai bumbu masak, daging ayam/sapi, kelapa parut dan lain-lainnya.

Seorang pedagang kelapa parut bernama Mansyur kepada media ini pada Sabti, 29 Maret 2025 menceritakan kesibukannya melayani pembeli sejak tiga hari terakhir atau H-5 lebaran Idul Fitri 1446 H. Pedagang yang punya gerai kelapa parut di tengah Pasar Inhutani ini menuturkan, sejak tiga hari terakhir bisa menjual kelapa parut hingga 700 biji per hari.

Mansyur menyatakan, penjualanya ketika menjelang lebaran Idul Fitri sangat jauh berbeda dengan hari-hari biasanya. “Sudah tiga hari ini kelapa saya laku sampai 700 biji. Beda sekali hasil penjualan pada hari-hari biasanya yang hanya sampai 50 biji saja,” ucap dia.

Pedagang kelapa parut lainnya bernama Saenal pun mengaku, sejak empat hari terakhir atau H-6 Idul Fitri penjualannya sangat meningkat tajam. Jika dibandingkan hari-hari sebelumnya, hanya mampu menjual sampai 100 biji saja, sekarang menyambut lebaran Idul Fitri 2025 M, mampu menjual 800-an biji per hari.

Gerai kelapa parut milik Saenal ini memang berada di pintu masuk lorong menuju gerai bumbu masak sehingga sangat strategis dan mudah dijangkau pengunjung setiap hari. Adapun harga kelapa parut di Pasar Inhutani berkisar Rp15.000 per biji. Di dalam Pasar Inhutani terdapat lebih dari dua gerai penjualan kelapa parut.

Kemudian, kelapa didatangkan dari Sulawesi Selatan karena sangat susah mendapatkan dari warga lokal dalam jumlah besar karena lebih senang dijual dalam keadaan masih muda. (Redaksi)

Artikel H-2 Idul Fitri, Pasar Mulai Padat, Ribuan Biji Kelapa Parut Terjual Per Hari pertama kali tampil pada Independen.

]]>
https://berandatimur.com/2025/03/29/h-2-idul-fitri-pasar-mulai-padat-ribuan-biji-kelapa-parut-terjual-per-hari/feed/ 0
Tindaklanjuti Surat Kemendag, Disperindag Nunukan Cek “Minyakita” di Pasaran https://berandatimur.com/2025/03/12/tindaklanjuti-surat-kemendag-disperindag-nunukan-cek-minyakita-di-pasaran/ https://berandatimur.com/2025/03/12/tindaklanjuti-surat-kemendag-disperindag-nunukan-cek-minyakita-di-pasaran/#respond Wed, 12 Mar 2025 09:23:52 +0000 https://berandatimur.com/?p=6048 Nunukan (BERANDATIMUR) – Menindaklanjuti surat Kementerian Perdagangan (Kemendag) RI terkait dengan manipulasi volume atau pengurangan takaran...

Artikel Tindaklanjuti Surat Kemendag, Disperindag Nunukan Cek “Minyakita” di Pasaran pertama kali tampil pada Independen.

]]>
Nunukan (BERANDATIMUR) – Menindaklanjuti surat Kementerian Perdagangan (Kemendag) RI terkait dengan manipulasi volume atau pengurangan takaran minyak goreng merek “Minyakita” yang beredar di pasaran menjadi perhatian pemerintah pusat hingga menyurati Pemkab Nunukan agar mengecek di pasaran.

Surat pemerintah pusat melalui Kemendag ini, Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Nunukan mengecek minyak goreng tersebut di sejumlah pedagang pada Rabu, 12 Maret 2025.

Rombongan dari Disperindag Nunukan itu pertama mendatangi salah satu kios sembako di Pasar Inhutani yang terletak di Kelurahan Nunukan Utara. Di kios itu ditemukan beberapa dus minyak goreng “minyakita” kemasan plastik. Kemudian berlanjut di salah satu toko sembako di depan Pasar Yamaker di Kelurahan Nunukan Barat, ditemukan kemasan jeriken. Begitu juga di Pasar Pagi Kelurahan Nunukan Utara juga ditemukan dalam kemasan jeriken.

Temuan tersebut ditracking ke gudang penyuplai ke pedagang di Jalan Pahlawan Kelurahan Nunukan Barat dan Jalan Pangeran Antasari Kelurahan Selisun.

Kadisperindag Kabupaten Nunukan, M Sabri menyatakan, kedatangannya cuma sekadar mengecek minyak goreng khususnya merek “minyakita” sebagai tindaklanjut dari surat Kementerian Perdagangan RI terkait dengan viralnya pengurangan takaran atau tidak sesuai dengan keterangan yang tertulis di kemasan.

Oleh karena itu, dia tidak melakukan tindakan seperti mengukur volume atau takaran sebagaimana kejadian di daerah lain. Alasannya, Disperindag Nunukan tidak memiliki alat ukur khusus yang sudah dikalibrasi. “Kami datang bukan untuk mengukur takarannya tapi sekadar menindaklanjuti surat Kemendag RI terkait dengan yang viral-viral itu soal takaran yang dikurangi oleh produsen,” beber Sabri.

Disperindag Nunukan mengecek ke pedagang untuk mengetahui perusahaan atau distributor tempatnya membeli minyak goreng “Minyakita”, selanjutnya dilaporkan kepada Kemendag RI. “Jadi kami hanya untuk mengetahui distributor atau pemasoknya untuk dibuatkan laporan kepada Kemendag RI,” terang Sabri.

Distributor yang terletak di Jalan Pahlawan Kelurahan Nunukan Barat mengaku dua hari terakhir tidak mendapatkan pasokan dari pengusaha Tarakan akibat dari viralnya penemuan pengurangan takaran “Minyakita” yang beredar di pasaran.

“Sejak dua hari ini tidak ada barang dari Tarakan karena ada yang viral itu,” ucap staf gudang tersebut kepada Kadis Perindag Kabupaten Nunukan saat melakukan sidak. (Redaksi)

Artikel Tindaklanjuti Surat Kemendag, Disperindag Nunukan Cek “Minyakita” di Pasaran pertama kali tampil pada Independen.

]]>
https://berandatimur.com/2025/03/12/tindaklanjuti-surat-kemendag-disperindag-nunukan-cek-minyakita-di-pasaran/feed/ 0
Harga Sembako di Nunukan Fluktuatif Tergantung Pasokan dari Sulsel dan Malaysia https://berandatimur.com/2025/03/06/harga-sembako-di-nunukan-fluktuatif-tergantung-pasokan-dari-sulsel-dan-malaysia/ https://berandatimur.com/2025/03/06/harga-sembako-di-nunukan-fluktuatif-tergantung-pasokan-dari-sulsel-dan-malaysia/#respond Thu, 06 Mar 2025 09:46:11 +0000 https://berandatimur.com/?p=5995 Nunukan (BERANDATIMUR) – Harga sembilan bahan pokok (sembako) di Kabupaten Nunukan selama bulan suci Ramadan 1446...

Artikel Harga Sembako di Nunukan Fluktuatif Tergantung Pasokan dari Sulsel dan Malaysia pertama kali tampil pada Independen.

]]>
Nunukan (BERANDATIMUR) – Harga sembilan bahan pokok (sembako) di Kabupaten Nunukan selama bulan suci Ramadan 1446 H sangat fluktuatif tergantung dari pasokan dari Sulawesi Selatan dan negara tetangga Malaysia.

Pantauan di Pasar Inhutani sebagai pasar sentral di Kabupaten Nunukan diketahui, hanya sebagian bahan kebutuhan sehari-hari yang mengalami kenaikan harga. Yakni bawang merah, cabai rawit, minyak goreng, tomat, gula pasir, dan beras. Khusus minyak goreng dipasok dari Tawau, Malaysia melalui pengusaha di Pulau Sebatik.

Seorang pedagang sembako di Pasar Inhutani yang menolak direkam dan meragasiakan identitasnya mengaku, minyak goreng produski dalam negeri seperti merek minyakita hampir tidak pernah dijual ditokonya. Alasannya, minyak dalam negeri ini kurang peminat karena takarannya kurang dari satu kilo gram dan harganya sama dengan minyak asal Malaysia.

“Saya jarang sekali jual minyak dalam negeri (buatan Indonesia) karena memang kurang sekali peminatnya. Kalau ada kita jual minyak (goreng) Malaysia tetap minyak (goreng) dari Malaysia yang dibeli orang. Katanya, minyak goreng Malaysia bisa dipakai menggoreng sampai empat kali belum hitam. Sedangkan Minyakita produk Indonesia hanya dua dipakai menggoreng sudah hitam sekali,” beber pedagang tersebut.

“Tarakannya juga beda. Kalau Minyakita punya Indonesia cuma 9 ons atau 900 mili liter. Sedangkan minyak dari Malaysia takarannya pas satu kilo (gram). Makanya jarang yang mau beli minyak dalam negeri kalau ada minyak (goreng) Malaysia yang dijual,” ungkap dia lagi.

Hanya saja, selama bulan suci Ramadan 1446 H, pasokan minyak goreng dari Tawau Malaysia sangat terbatas. Sebelum bulan puasa, biasanya habis terjual sampai empat kotak (satu kotak isi 24 kilo gram). Belum lagi yang didistribusikan ke kios-kios sembako lainnya.

Kemudian, pedagang sembako di Pasar Inhutani bernama Yosef mengaku, hanya minyak goreng, bawang merah, cabai rawit dan tomat yang mengalami kenaikan harga selama bulan puasa ini. Hanya saja, kenaikan harga ini sangat fluktuatif atau bisa mengalami penurunan apabila pasokan dari Sulsel masuk di daerah itu.

“Harga sekarang ini naik seperti tomat dan cabai rawit. Harga tomat sekarang Rp18.000 per kilo gram dari sebelumnya hanya Rp15.000 per kilo gram. Lalu, harga cabai rawit untuk lokal sebesar Rp120.000 kilo gram dan pasokan dari Sulawesi Selatan seharga Rp80.000-Rp100.000 per kilo gram,” terang Yosef.

Namun, harga barang-barang ini akan turun lagi setiap ada pasokan masuk dari Sulsel setiap Jumat dan Senin.  “Kalau ada kapal masuk harga turun lagi,” ucap Yosef. (Redaksi)

Artikel Harga Sembako di Nunukan Fluktuatif Tergantung Pasokan dari Sulsel dan Malaysia pertama kali tampil pada Independen.

]]>
https://berandatimur.com/2025/03/06/harga-sembako-di-nunukan-fluktuatif-tergantung-pasokan-dari-sulsel-dan-malaysia/feed/ 0
H-1 Ramadan, Harga Sejumlah Bahan Pokok Naik Tipis, Telur Ayam Laris Manis https://berandatimur.com/2025/02/28/h-1-ramadan-harga-sejumlah-bahan-pokok-naik-tipis-telur-ayam-laris-manis/ https://berandatimur.com/2025/02/28/h-1-ramadan-harga-sejumlah-bahan-pokok-naik-tipis-telur-ayam-laris-manis/#respond Fri, 28 Feb 2025 05:32:38 +0000 https://berandatimur.com/?p=5932 Nunukan (BERANDATIMUR) – Menjelang atau H-1 bulan suci Ramadan 1446 H, sejumlah bahan pokok di Kabupaten...

Artikel H-1 Ramadan, Harga Sejumlah Bahan Pokok Naik Tipis, Telur Ayam Laris Manis pertama kali tampil pada Independen.

]]>
Nunukan (BERANDATIMUR) – Menjelang atau H-1 bulan suci Ramadan 1446 H, sejumlah bahan pokok di Kabupaten Nunukan naik tipis dan permintaan telur ayam ras meningkat tajam dibandingkan hari sebelumnya.

Seperti yang diutarakan Suardi, pedagang bahan pokok sehari-hari di Pasar Inhutani Kabupaten Nunukan pada Jumat, 28 Februari 2025. Ia menjelaskan, bahan pokok yang mengalami kenaikan harga diantaranya cabai rawit asal Sulsel dari Rp80.000 per kilo gram menjadi Rp85.000 per kilo gram. Bahkan harga cabai rawit diperkirakan tembus Rp100.000 per kilo gram pada bulan puasa nanti.

Harga cabai rawit lokal di pasaran berkisar Rp120.000 per kilo gram. Namun stoknya sangat terbatas sehingga diperlukan adanya pasokan dalam jumlah besar dari Sulsel untuk memenuhi kebutuhan masyarakat selama bulan puasa ini, ungkap Suardi.

Barang lain yang naik tipis harganya pada H-1 Ramadan 1446 H adalah, telur ayam ras, gula merah dan bumbu masak. Bahkan permintaan atau penjualan telur ayam menjelang puasa cukup tinggi, dibandingkan pada hari-hari sebelumnya hanya terjual sampai lima ikat atau 25 rak saja tetapi sekarang begitu memasuki bulan puasa penjualan sampai 15 ikat atau 45 rak.

“Telur ayam ini sejak dua hari lalu penjualan cukup tinggi. Kalau hari-hari biasa hanya bisa terjual lima ikat (25 rak) saja tapi sekarang sampai 15 ikat (45 rak),” ucap Suardi kepada media ini. Selain ada harga bahan pokok yang naik tipis, sebagian diantaranya tetap stabil seperti bawang merah pada kisaran Rp35.000 per kilo gram, bawang putih seharga Rp30.000 per kilo gram.

Suardi menambahkan, kenaikan harga cabai rawit menjelang Ramadan 1446 H bukan disebabkan kurangnya pasokan dari Sulsel. Tetapi memang akibat dari tingginya harga pada tingkat petani. “Harga lombok (cabai rawit) naik karena memang harga tinggi dari petani di Sulsel. Jadi bukan karena stoknya kurang,” beber dia.

Pantauan di Pasar Inhutani, animo masyarakat untuk membeli bahan kebutuhan pada malam pertama sahur cukup tinggi. (Redaksi)

Artikel H-1 Ramadan, Harga Sejumlah Bahan Pokok Naik Tipis, Telur Ayam Laris Manis pertama kali tampil pada Independen.

]]>
https://berandatimur.com/2025/02/28/h-1-ramadan-harga-sejumlah-bahan-pokok-naik-tipis-telur-ayam-laris-manis/feed/ 0
Sempat Tembus Rp250.000/Kg, Harga Cabai Rawit Mulai Turun https://berandatimur.com/2025/01/12/sempat-tembus-rp250-000-kg-harga-cabai-rawit-mulai-turun/ https://berandatimur.com/2025/01/12/sempat-tembus-rp250-000-kg-harga-cabai-rawit-mulai-turun/#respond Sun, 12 Jan 2025 04:13:11 +0000 https://berandatimur.com/?p=5614 Nunukan (BERANDATIMUR) – Harga cabai rawit di Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara mulai turun pasca kedatangan kapal...

Artikel Sempat Tembus Rp250.000/Kg, Harga Cabai Rawit Mulai Turun pertama kali tampil pada Independen.

]]>
Nunukan (BERANDATIMUR) – Harga cabai rawit di Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara mulai turun pasca kedatangan kapal angkutan jenis roro KM Pantokratos dari Pelabuhan Parepare, Sulsel pada Jumat siang, 10 Januari 2025.

Sebelumnya, harga cabai rawit di wilayah perbatasan Indonesia-Malaysia ini sempat mencapai Rp250.000 per kilo gram disebabkan tidak adanya pasokan dari Sulsel sejak Hari Natal 2024.  Padahal sebelum mengalami kenaikan atau sepekan perayaan Natal, harga hanya pada kisaran Rp60.000-Rp70.000 per kilo gram.

Pantauan di Pasar Inhutani Kabupaten Nunukan pada Minggu pagi, 12 Januari 2025, harga cabai rawit mulai turun drastis pada kisaran Rp90.000 per kilo gram. Penurunan harga ini terjadi, karena banyaknya stok di pedagang.

“Harga lombok (cabai rawit) sekarang Rp90 ribu per kilo. Kalau lombok lokal harganya Rp100 ribu per kilo,” sebut Hasnah, seorang pedagang bumbu masak di Pasar Inhutani kepada awak media ini.

Ia mengaku, penurunan harga mulai berlangsung sejak Sabtu, 11 Januari 2025. Hasnah juga mengatakan, ke depannya harga cabai rawit dipastikan masih turun hingga harga normal pada kisaran Rp70.000 per kilo gram.

Bustan, pedagang bahan kebutuhan pokok sehari-hari yang  menjual juga bumbu masak menyatakan, sebelum ada kapal roro dari Parepare masuk di Nunukan pada Jumat, 10 Januari 2025, harga cabai rawit sempat mencapai Rp250.000 per kilo gram. “Harga itu harga eceran karena pedagang belikan sama agen Rp200.000 per kilonya,” ujar dia.

Cabai rawit seharga Rp250.000 per kilo gram adalah hasil petani lokal Kabupaten Nunukan. Sementara pasokan dari Sulsel belum ada waktu itu. “Harga 250 ribu per kilo itu sempat bertahan selama empat hari sebelum ada kapal masuk dari Parepare,” tambah Bustan.

Sebenarnya, ketiadaan kapal roro masuk di Kabupaten Nunukan selama 15 hari menyebabkan semua bahan kebutuhan pokok mengalami kenaikan yang cukup tajam. Seperti kol, tomat, telur ayam, bawang merah.

Sebelum naik harga kol hanya Rp10.000 per kilo gram, setelah naik  menjadi Rp35.000 per kilo gram. Tomat harga sebelumnya Rp30.000 per kilo gram menjadi Rp40.000 per kilo gram. Telur ayam menjadi Rp80.000 per rak dari sebelumnya Rp56.000-Rp60.000 per rak. Begitu juga harga bawang merah dimana dari Rp35.000 per kilo gram menjadi Rp60.000 per kilo gram.

Efek dari kenaikan harga sejumlah barang kebutuhan pokok ini mengakibatkan sayur mayur seperti terong, daun bayam, kangkung, kacang panjang dan ikan segar juga turut naik tajam. Namun, setelah ada pasokan barang dari Sulsel harga-harga kebutuhan pokok tersebut secara perlahan mengalami penurunan. (Redaksi)

Artikel Sempat Tembus Rp250.000/Kg, Harga Cabai Rawit Mulai Turun pertama kali tampil pada Independen.

]]>
https://berandatimur.com/2025/01/12/sempat-tembus-rp250-000-kg-harga-cabai-rawit-mulai-turun/feed/ 0
3 Bahan Pokok Ditemukan Langka di Nunukan, Cabai Rawit Tembus Harga Rp150.000/Kg https://berandatimur.com/2025/01/06/3-bahan-pokok-ditemukan-langka-di-nunukan-cabai-rawit-tembus-harga-rp150-000-kg/ https://berandatimur.com/2025/01/06/3-bahan-pokok-ditemukan-langka-di-nunukan-cabai-rawit-tembus-harga-rp150-000-kg/#respond Mon, 06 Jan 2025 09:31:58 +0000 https://berandatimur.com/?p=5583 Nunukan (BERANDATIMUR) – Sejumlah bahan kebutuhan pokok terlihat langka di Kabupaten Nunukan, Kaltara sejak memasuki tahun...

Artikel 3 Bahan Pokok Ditemukan Langka di Nunukan, Cabai Rawit Tembus Harga Rp150.000/Kg pertama kali tampil pada Independen.

]]>
Nunukan (BERANDATIMUR) – Sejumlah bahan kebutuhan pokok terlihat langka di Kabupaten Nunukan, Kaltara sejak memasuki tahun 2025 menyebabkan warga di perbatasan Indonesia-Malaysia ini menjadi resah. Akibat kelangkaannya bahan kebutuhan pokok ini sudah berlangsung sepekan tanpa ada solusi dari pemerintah daerah setempat.

Bahan kebutuhan pokok yang langka tersebut adalah telur ayam, cabai rawit dan tomat. Kelangkaan bahan pokok ini menyebabkan kenaikan harga yang cukup tinggi hingga 150 persen lebih, sebagaimana penuturan sejumlah pedagang di Pasar Inhutani Kabupaten Nunukan.

Pantauan media ini di Pasar Inhutani yang dikenal sebagai pusat perdagangan bahan kebutuhan pokok sehari-hari di Kabupaten Nunukan, pada Senin, 6 Januari 2025, pedagang menyebutkan harga telur ayam mencapai Rp80.000 per rak dibandingkan sebelumnya masih pada kisaran Rp56.000/rak.

Begitu pula dengan harga tomat dari sebelumnya pada kisaran Rp30.000 per kilo gram menjadi Rp40.000 per kilo gram. Lebih parah harga cabaio rawit dari Rp60.000 per kilo gram pada saat menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru menjadi Rp150.000 per kilo gram.

Seorang pedagang di Pasar Inhutani Kabupaten Nunukan bernama Murni menyebutkan, cuma tigak bahan pokok yang langka sekarang. Bahkan hampir tidak ada yang dijual di pasaran mulai sejak selesai Natal.

Kalaupun ada yang dijual, kata dia, jumlahnya sangat sedikit dan masuk Kabupaten Nunukan menggunakan pesawat terbang. “Ada yang dijual lombok (cabai rawit, tomat) tapi sangat sedikit dan dibawa dari Sulawesi (Selatan) naik pesawat,” ungkap Murni.

“Bayangkan kalau lombok saja dibawa pakai pesawat jadi harganya pasti mahal. Telur (ayam) saja sudah naik menjadi 80 ribu eupiah,” tambah dia kepada awak media ini seraya menambahkan, kelangkaan ketiga bahan pokok ini disebabkan tidak ada kapal yang mengangkut dari Sulawesi Selatan.

Hal yang sama diutarakan Suarni, salah seorang agen bumbu masak di Pasar Inhutani menyebutkan, ada cabai rawit yang dijual tetapi hasil pertanian masyarakat lokal Kabupaten Nunukan dengan harga jual Rp150.000 per kilo gram. Namun, jumlahnya sangat sedikit sehingga tidak mencukupi permintaan pelanggannya.

“Ada lombok kecil saya beli dari petani lokal Nunukan tapi sedikit saja, tidak cukup dibagi-bagi. Saya belikan 130 ribu per kilo dan saya jualkan 150 ribu per kilo,” beber dia. Suarni juga mengaku, kelangkaan ketiga bahan kebutuhan pokok ini disebabkan ketiadaan kapal yang masuk dari Parepare, Sulsel sejak selesai Natal.

Suarni menyatakan, ketiadaan stok dua bahan kebutuhan pokok yakni tomat dan cabai rawit ini, menyebabkan barang dagangannya tampak sepi. “Sepi sekarang jualan pak karena tidak ada barang dari Sulawesi,” ujar dia.

Apa solusi guna mencegah kelangkaan bahan pokok ini berkepanjangan di daerah ini? Belum ada konfirmasi dari pemerintah daerah setempat. (Redaksi)

Artikel 3 Bahan Pokok Ditemukan Langka di Nunukan, Cabai Rawit Tembus Harga Rp150.000/Kg pertama kali tampil pada Independen.

]]>
https://berandatimur.com/2025/01/06/3-bahan-pokok-ditemukan-langka-di-nunukan-cabai-rawit-tembus-harga-rp150-000-kg/feed/ 0
Harga Barang Melonjak Tajam di Akhir Tahun, Bawang Merah Paling Ngeri https://berandatimur.com/2024/12/25/harga-barang-melonjak-tajam-di-akhir-tahun-bawang-merah-paling-ngeri/ https://berandatimur.com/2024/12/25/harga-barang-melonjak-tajam-di-akhir-tahun-bawang-merah-paling-ngeri/#respond Wed, 25 Dec 2024 06:05:04 +0000 https://berandatimur.com/?p=5510 Nunukan (BERANDATIMUR) – Mungkinkah adanya niat dari pemerintah Indonesia untuk menaikkan pajak pendapatan (PPN) menjadi 12...

Artikel Harga Barang Melonjak Tajam di Akhir Tahun, Bawang Merah Paling Ngeri pertama kali tampil pada Independen.

]]>
Nunukan (BERANDATIMUR) – Mungkinkah adanya niat dari pemerintah Indonesia untuk menaikkan pajak pendapatan (PPN) menjadi 12 persen sebagai menjadi penyebab harga barang kebutuhan pokok sehari-hari mengalami lonjakan tajam? Ataukah semata-mata hanya karena perayaan Natal dan akhir tahun?

Meskipun kedua pertanyaan di atas belum dijamin sebagai penyebabnya, faktanya harga barang kebutuhan pokok sehari-hari di Kabupaten Nunukan melonjak tajam khususnya bawang merah, cabai rawit, beras dan telur.

Pantauan media ini di sejumlah kios dan pasar tradisional, sejak H-10 Hari Natal terjadi kenaikan harga barang yang cukup tajam sekitar 20-50 persen. Hal ini dibenarkan pula oleh pengakuan sejumlah pedagang bahwa, harga mulai naik sejak H-10 Hari Natal. Namun pedagang tidak bisa memastikan apakah kenaikan harga ini disebabkan efek dari rencana pemerintah Indonesia yang akan menaikkan pajak.

Harga bawang merah di Pasar Inhutani Kabupaten Nunukan dua pekan lalu masih berkisar Rp35.000 – Rp38. 000 per kilo gram. Sekarang H-1 Hari Natal sudah menjadi Rp50.000 per kilo gram. Begitu pula dengan harga cabai rawit dari Rp55.000 menjadi Rp80.000 per kilo gram. Kemudian, harga telur ayam ras dari Rp48.000 menjadi Rp60.000 per rak.

Salah satunya bernama Aso, pedagang bumbu masak di Pasar Inhutani ini membenarkan, adanya lonjakan harga bahan kebutuhan pokok pada akhir-akhir ini. Menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru 2025 ini harga barang terus melonjak. Khususnya barang-barang yang dibutuhkan menyambut hari besar agama Nasrani ini seperti telur, cabai rawit, bawang merah, bawang putih, dan daging ayam potong.

Aso memperkirakan, harga barang ini tidak akan turun lagi hingga memasuki 2025 sebab adanya rencana pemerintah Indonesia akan menaikkan pajak menjadi 12 persen. Dipastikan, lanjut dia, produsen dari Sulsel mulai membaca gejolak ekonomi ini sehingga ancang-ancang mulai mengantisipasi dengan menaikkan harga produk pertanian dan peternakannya sejak awal.

Kenaikan harga barang kebutuhan pokok akibat perayaan Natal dan Tahun Baru juga dibenarkan oleh pedagang bernama Hasniah.

“Iya Pak harga mulai naik itu waktu mau Natal. Sekitar sepuluh hari sebelumnya sudah naik memang, ” tutur dia.

Sama halnya dengan harga bawang merah asal negeri jiran Malaysia. Sebelum naik harga masih Rp20.000 per kilo gram dan sekarang Rp35.000 per kilo gram.

“Kalau bawang putih memang tidak pernah naik-naik tetap harganya Rp40.000 per kilo gram. Malah turunnya saja yang ada, beda sama bawang merah naik terus,” beberapa Hasniah. (Redaksi)

Artikel Harga Barang Melonjak Tajam di Akhir Tahun, Bawang Merah Paling Ngeri pertama kali tampil pada Independen.

]]>
https://berandatimur.com/2024/12/25/harga-barang-melonjak-tajam-di-akhir-tahun-bawang-merah-paling-ngeri/feed/ 0
Potret Buram Nunukan (11) – Warga Senang, Sampah Diangkut Tiap Hari https://berandatimur.com/2024/05/20/potret-buram-nunukan-11-warga-senang-sampah-diangkut-tiap-hari/ https://berandatimur.com/2024/05/20/potret-buram-nunukan-11-warga-senang-sampah-diangkut-tiap-hari/#respond Mon, 20 May 2024 05:58:46 +0000 https://berandatimur.com/?p=4051 Nunukan (BERANDATIMUR) – Sampah buangan pedagang di Pasar Inhutani Kelurahan Nunukan Utara, Kabupaten Nunukan dan warga...

Artikel Potret Buram Nunukan (11) – Warga Senang, Sampah Diangkut Tiap Hari pertama kali tampil pada Independen.

]]>
Nunukan (BERANDATIMUR) – Sampah buangan pedagang di Pasar Inhutani Kelurahan Nunukan Utara, Kabupaten Nunukan dan warga sekitarnya yang sempat menjadi sorotan tajam dengan mengaitkan perolehan Piala Adipura akhirnya mulai diangkut dengan cepat.

Pantauan di tempat pembuangan sampah (TPS) yang terletak di sudut Pasar Tradisional Inhutani ini, tampak mulai bersih dan tidak menutupi badan jalanan lagi. Pedagang yang dekat di TPS tersebut pun mulai aktif mengawasi warga yang ingin membuang sampahnya dengan mengarahkan ke bak sampah yang telah disediakan.

Bahkan, pedagang berinisiatif memasang plang yang berdekatan dengan imbauan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Nunukan bertuliskan “Buanglah Sampah Pada Tempatnya,”.  Pengawasan yang dilakukan warga sekitar TPS yang mengarahkan membuang sampah pada tempatnya adalah sebuah kesadaran yang patut diapresiasi.

Seorang pedagang Pasar Inhutani yang lapaknya dekat dengan TPS bernama Hj Martan pada Senin, 20 Mei 2024 mengaku, akhir-akhir ini sampah-sampah di TPS ini sudah mulai rutin tiap hari diangkut menggunakan mobil truk milik Pemkab Nunukan.

“Hari-hari sudah diangkut sampahnya. Kita juga tegur warga yang mau buang sampah supaya dibuang di bak sampah,” tutur dia.

Menurut dia, sudah dua hari ini, pedagang maupun warga yang berdomisili di sekitar TPS yang selama ini ditemukan sampahnya berserakan di jalanan hingga membusuk sudah aktif menegur. Bahkan, masih ditemukan pedagang yang membuang sampahnya sembarangan sehingga ditegur agar dipungut kembali dan dibuang ke bak.

Hj Martan mengatakan, sebelumnya kadangkala mobil truk yang mengangkut tidak terisi penuh padahal masih banyak sampah yang berserakan.  Oleh karena itu, dia berharap, warga atau pedagang di pasar itu punya kesadaran untuk membuang sampahnya pada tempat yang sudah disediakan. Agar tidak berserakan dijalanan karena dapat mengganggu kendaraan yang keluar masuk.

Ketika menanyakan sampah-sampah yang berserakan hingga memenuhi badan jalanan dan mengeluarkan bau menyengat tidak diangkut oleh petugas kebersihan, Hj Martan mengaku tidak tahu menahu. “Tidak tahu juga kenapa,” ujar dia singkat.

Untuk menjaga kebersihan lingkungan dan kesehatan, dibutuhkan kesadaran bersama baik warga sekitarnya maupun Pemkab Nunukan. (Redaksi)

Artikel Potret Buram Nunukan (11) – Warga Senang, Sampah Diangkut Tiap Hari pertama kali tampil pada Independen.

]]>
https://berandatimur.com/2024/05/20/potret-buram-nunukan-11-warga-senang-sampah-diangkut-tiap-hari/feed/ 0
Cabai Rawit Langka, Harga Tetap Stabil https://berandatimur.com/2024/05/20/cabai-rawit-langka-harga-tetap-stabil/ https://berandatimur.com/2024/05/20/cabai-rawit-langka-harga-tetap-stabil/#respond Mon, 20 May 2024 01:29:47 +0000 https://berandatimur.com/?p=4048 Nunukan (BERANDATIMUR) – Meskipun stok cabai rawit menipis atau boleh dikatakan langka di pasaran di Kabupaten...

Artikel Cabai Rawit Langka, Harga Tetap Stabil pertama kali tampil pada Independen.

]]>
Nunukan (BERANDATIMUR) – Meskipun stok cabai rawit menipis atau boleh dikatakan langka di pasaran di Kabupaten Nunukan, Kaltara tetapi harga masih tergolong stabil. Cabai rawit yang beredar di pasaran daerah itu didatangkan dari Sulawesi Selatan.

Pasokan cabai rawit dari Sulawesi Selatan didatangkan dua kali sepekan menggunakan kapal laut yakni Senin dan Jumat. Sementara, cabai rawit baru langka di Kabupaten Nunukan sejak dua hari terakhir makanya harga belum terlalu melonjak.

Salah seorang pedagang bernama Haris, di Pasar Inhutani Kabupaten Nunukan pada Minggu malam, 19 Mei 2024 menyatakan, apabila cabai rawit asal Sulsel menipis maka solusi cepat dilakukan pedagang dengan membeli hasil pertanian lokal.

Hanya saja, harga cabai rawit hasil pertanian lokal cukup tinggi hingga mencapai Rp100.000 per kilo gram. Ketika, masih ada stok asal Sulsel yang tersedia di lapak-lapak pedagang, harga cabai rawit lokal paling tinggi pada kisaran  Rp70.000 per kilo gram. Sementara cabai rawit asal Sulsel paling santer pada kisaran Rp50.000 sampai Rp60.000 per kilo gram, terang Haris.

Tidak adanya perubahan signifikan terhadap harga cabai rawit meskipun tergolong langka, lanjut dia, disebabkan pasokan dari Sulsel akan masuk lagi pada Senin, 20 Mei 2024. “Karena ada kepastian, pasokan (cabai rawit) dalam jumlah besar dari Sulawesi (Sekatan) segera masuk lagi makanya harga tetap stabil. Mungkin besok (Senin),” ucap Haris.

Seandainya, kata dia, tidak ada kepastian pasokan dari Sulsel segera datang maka dipastikan harga cabai rawit di Kabupaten Nunukan akan melonjak tinggi. “Itu sudah pasti,” tegas dia.

Pedagang di Pasar Inhutani lainnya bernama Husnia membenarkan, pasokan cabai rawit dari Sulsel akan masuk hari ini (Senin).  Ia juga menyatakan, harga cabai rawit lokal masih berkisar Rp80.000 per kilo gram sejak cabai rawit dari luar tergolong langka.

Ia mengungkapkan, harga tetap stabil karena pasokan dari Sulsel segera masuk dalam jumlah besar menggunakan kapal laut. “Hari ini lombok datang dari Sulawesi (Selatan) karena hari ini ada kapal (laut) datang dari Parepare,” ucap Husnia pada awak media ini, Senin pagi, 20 Mei 2024.

Pantauan di Pasar Inhutani pada Senin, 20 Mei 2024, stok cabai rawit asal Sulsel masih ada dipasarkan di lapak-lapak pedagang. Namun jumlahnya sudah sangat menipis dengan harga jual masih berkisar Rp50.000 per kilo gram. (Redaksi)

Artikel Cabai Rawit Langka, Harga Tetap Stabil pertama kali tampil pada Independen.

]]>
https://berandatimur.com/2024/05/20/cabai-rawit-langka-harga-tetap-stabil/feed/ 0
Potret Buram Nunukan (7): Sampah Berserakan di Jalanan, yang Disalahkan Anjing https://berandatimur.com/2024/05/16/potret-buram-nunukan-7-sampah-berserakan-di-jalanan-yang-disalahkan-anjing/ https://berandatimur.com/2024/05/16/potret-buram-nunukan-7-sampah-berserakan-di-jalanan-yang-disalahkan-anjing/#respond Thu, 16 May 2024 01:35:08 +0000 https://berandatimur.com/?p=4010 Nunukan (BERANDATIMUR) – Ada dua tempat pembuangan sampah (TPS) di Kabupaten Nunukan yang menjadi sasaran kritik...

Artikel Potret Buram Nunukan (7): Sampah Berserakan di Jalanan, yang Disalahkan Anjing pertama kali tampil pada Independen.

]]>
Nunukan (BERANDATIMUR) – Ada dua tempat pembuangan sampah (TPS) di Kabupaten Nunukan yang menjadi sasaran kritik warga (sorotan publik). Yakni Pasar Inhutani yang terletak di Kelurahan Nunukan Utara Kecamatan Nunukan dan Jalan Lingkar Kelurahan Selisun, Kecamatan Nunukan Selatan.

Kedua TPS ini, sampah-sampai dibiarkan berhamburan atau berserakan di jalanan hingga membusuk atau mengeluarkan bau tengik (busuk). Bahkan, kerumunan lalat pun sudah sulit dihindari sehingga mengancam kesehatan masyarakat sekitarnya.

Bupati Nunukan Hj Asmin Laura Hafid pun sempat mengomentari perihal sampah ini kepada awak media ini pada Senin, 13 Mei 2024. Ia mengakui sulit dihindari sampah-sampah terlambat diangkut ke tempat pembuangan akhir (TPA) disebabkan kurangnya armada dan tenaga yang menangani sampah.

“Iya memang, karena armada (pengangkut) yang kurang dan SDM juga kurang,” ujar dia. Oleh karena itu, lanjut Laura (sapaan Bupati Nunukan), Pemkab Nunukan sudah menganggarkan pengadaan dua unit armada pada APBD 2024 ini. Namun, tidak dijelaskan secara detail, armada yang dianggarkan tersebut apakah khusus pengangkut sampah atau armada lain.

Laura juga mengatakan, sampah-sampah berserakan di TPS disebabkan oleh anjing yang turut menghamburkan. Mungkin mencari makanan pada sampah hasil buangan itu. “Jadi anjing juga ikut menghamburkan sampah-sampah ini yang mungkin cari makanan,” beber Bupati Nunukan ini.

Pantauan di kedua lokasi TPS ini, sebenarnya sudah ada plang yang dipasang Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Nunukan yang mengimbau agar sampah dibuang pada bak yang telah disediakan. Ternyata, masyarakat tidak mematuhi imbauan pada plang tersebut.

Akibatnya, sampah sebagian besar berserakan di luar bak yang tersedia hingga menutupi sebagia badan jalanan. Oleh karena itu, butuh kesadaran dari masyarakat agar disiplin membuang sampah pada tempat yang disediakan.

Sampah-sampah yang berserakan di sudut Pasar Inhutani ini, sebagian besar sisa-sisa sayuran yang dibungkus kantongan plastik/karung maupun tidak. Ditambah dengan dos-dos dan kayu bekas kotak buah-buahan.

Sedangkan di Jalan Lingkar Kelurahan Selisun, juga ditemukan plang yang memuat imbauan yang sama dari DLH Kabupaten Nunukan. Dari tiga kontainer sampah yang disediakan, pada saat awak media ini berada di lokasi pada Selasa sore, 14 Mei 2024, ada dua buah yang sudah terisi penuh. Sedangkan satu kontainer yang terlihat belum penuh.

Anehnya, sampah yang berserakan selain di badan jalanan, juga ditemukan sudah menutupi pinggir beton. Tampak sekali, sampah yang menutupi pinggir beton sudah lama mungkin berbulan-bulan tidak dipungut atau dbiarkan begitu saja.

Sebagian sampah yang berserakan di jalanan beton menggunakan karung atau kantongan plastik yang sudah dikerumuni lalat dan belatung.  Bau menyengat pun sulit dihindari, sehingga dikeluhkan salah seorang warga bernama Wina.

Wanita paruh baya ini menuturkan, sangat mengganggu bau menyengat dari sampah setiap melintas di Jalan Lingkar.  Hal ini disayangkan, karena kurangnya perhatian dari instansi terkait yang bergerak cepat untuk mengangkut ke TPA.

Ia mengatakan, hampir tiap hari melintas di jalanan dekat sampah-sampah berserakan itu dengan kondisi yang sama yakni dibuang berserakan di jalanan beton dan mengeluarkan bau tengik. (Redaksi)

Artikel Potret Buram Nunukan (7): Sampah Berserakan di Jalanan, yang Disalahkan Anjing pertama kali tampil pada Independen.

]]>
https://berandatimur.com/2024/05/16/potret-buram-nunukan-7-sampah-berserakan-di-jalanan-yang-disalahkan-anjing/feed/ 0