Home / Ekonomi-Bisnis / Kaltara

Minggu, 19 Maret 2023 - 12:27 WIB

Stok Minyakita Terbatas, Kemana Migor Malaysia, Apa Solusi Memasuki Bulan Puasa

Minyak goreng merek Minykaita dalam bentuk kemasan botol yang dijual salah satu toko sembako di Pasar Inhutani Nunukan, Minggu (19/3). FOTO: berandatimur.com

Minyak goreng merek Minykaita dalam bentuk kemasan botol yang dijual salah satu toko sembako di Pasar Inhutani Nunukan, Minggu (19/3). FOTO: berandatimur.com

Nunukan (BERANDATIMUR) – Tiga hari lagi umat muslim akan memasuki bulan suci Ramadan 1444 H. Sejumlah barang kebutuhan pokok sehari-hari mulai langka di pasaran Kabupaten Nunukan, Kaltara.

Otomatis harganya akan beranjak naik akibat kurangnya stok atau pasokan dari pengusaha. Tak dipungkiri harga sudah mulai naik sejak setengah bulan memasuki bulan puasa tahun ini.

Pantauan di Pasar Inhutani dan Yamaker pada Minggu, 19 Maret 2023, stok minyak goreng mulai berkurang sementara sisa tiga hari lagi memasuki bulan suci Ramadan.

Minyak goreng merek minyakita yang diandalkan pemerintah untuk menutupi kekurangan kebutuhan masyarakat, ternyata belum mampu menutupi kebutuhan masyarakat di wilayah perbatasan RI-Malaysia di Kabupaten Nunukan.

Sebelumnya, apabila stok minyak goreng dalam negeri terbatas maka ditutupi oleh pasokan dari negara tetangga Malaysia.

Hanya saja, minyak goreng (migor) asal negeri jiran ini sudah menghilang di pasaran sejak beberapa bulan terakhir, beber seorang pedagang bernama Supardi di Pasar Inhutani Nunukan.

Ia juga mengaku, pasokan minyak goreng merek minyakita yang diandalkan pemerintah daerah untuk menutupi kekurangan pun tidak mencukupi kebutuhan masyarakat.

Utama menyambut bulan suci Ramadan 1444 H ini. Supardi ketahui, kebutuhan minyak goreng bagi masyarakat di Kabupaten Nunukan setiap bulan puasa cukup tinggi.

Namun, hingga sekarang pasokan minyak produksi dalam negeri belum juga memadai. Akibatnya, stok terbatas dan memicu kenaikan harga.

Untuk saat ini, apabila ingin mendapatkan dalam jumlah yang diharapkan masih sangat susah. “Paling kami dapat dari agen cuma 4 dos setiap minggu,” ujar dia.

“Seandainya minyak goreng dari sebelah (Malaysia) masih ada kita tidak terlalu kekurangan. Tapi kan sekarang minyak (goreng) dari Malaysia sudah tidak ada lagi,” sebut Supardi.

Jangan Lewatkan  Percepat Pelayanan, PT Pelindo Nunukan Tambah 2 Armada TrontonĀ 

Kurangnya stok minyak goreng di Kabupaten Nunukan dikeluhkan pengusaha UMKM juga.

Misalnya, pelaku UMKM di Jalan Lingkar bernama Nani. Ia mengaku, minyak goreng yang digunakan sejak beberapa bulan terakhir adalah produk dalam negeri.

Sebab, minyak goreng dari Malaysia sudah tidak ada diperjualbelikan di kios-kios atau pasar.

Hanya saja, minyak goreng produk dalam negeri (minyakita) masih sangat terbatas sehingga kadangkala kehabisan, kata Nani.

“Kalau ada minyak goreng minyakita ini kita harus cepat karena sebentar saja sudah habis. Diborong orang. Saya biasa beli dua dos kalau datang barangnya,” aku dia.

Minyakita yang diperjualbelikan di Kabupaten Nunukan dalam bentuk kemasan botol dan bungkus plastik dengan takaran 1 liter. (***)

 

Share :

Baca Juga

Kaltara

Ekonomi Kaltara Pada 2022 Tumbuh 5,34 Persen

Kaltara

BPS: Angkatan Kerja Meningkat, Pengangguran Menurun

Kaltara

Sungai Meluap, Desa Salang Tulin Onsoi Terendam Hingga 6 Meter

Kaltara

BBM Solar Subsidi di Sebuku Dijual Rp11.000/Liter, Mengaku Rekomendasinya di TTD Bupati Nunukan

Kaltara

Casis Bintara Asal Sebatik, Meninggal Dunia di SPN Malinau
BNN Periksa Urine Oegawai Imigrasi Nunukan

Kaltara

BNN: 1 Pegawai Imigrasi “Positif” Narkoba

Ekonomi-Bisnis

Harga Rumput Laut di Nunukan Mulai Naik

Kaltara

Nunukan Dapatkan Rp3 Triliun Dana APBN 2023, KPK Warning Pemda