Nunukan (BERANDATIMUR) – Detik-detik malam pergantian tahun 2024 ke 2025 di wilayah perbatasan Indonesia-Malaysia di Kabupaten Nunukan, Kaltara dimeriahkan sahut-sahutan letusan petasan bagaimana peperangan sengit selama 30 menit.
Pantauan media ini di pusat kegiatan masyarakat perbatasan di Alun-Alun Kota Kabupaten Nunukan, letusan-letusan petasan sudah mulai berlangsung sejak pukul 22.00 Wita. Cahaya-cahaya semburan petasan tampak terlihat di langit secara bergantian.
Masyarakat perbatasan juga banyak melakukan pesta-pesta kecil di depan rumah masing-masing dengan membakar ikan atau sayap ayam sambil membunyikan musik dan bernyanyi. Meskipun kemeriahan perayaan malam pergantian tahun di wilayah perbatasan negara tidak semeriah tahun-tahun sebelumnya, namun masyarakat sangat menikmatinya.
Khusus di Alun-Alun Kota Kabupaten Nunukan yang menjadi pusat berkumpul masyarakat setiap malam pergantian tahun, tampak puluhan penjual petasan yang berjejer di pinggir jalan. Gerobak-gerobak yang menjual makanan dan minuman ringan selama ini pun ketibang rezeki dibandingkan hari-hari sebelumnya.
Masyarakat pun tampak sangat menikmati perayaan malam pergantian tahun kali ini dengan membawa anak-anaknya memanfaatkan momen tersebut. Anak-anak pun riang gembira sambil meletuskan petasan ukuran kecil di kerumunan warga yang sedang duduk-duduk atau berdiri.
Keriangan anak-anak ini menandakan, perayaan malam pergantian tahun 2024 ke 2025 ini benar-benar berkesan bagi dirinya. Seperti seorang warga bernama Suti yang mengaku berdomisili di Jalan Persemaian Kelurahan Nunukan Tengah Kecamatan Nunukan.
Kepada awak media ini, dia menuturkan, sengaja membawa anak-anaknya untuk menyaksikan momen-momen malam pergantian tahun ini. Walaupun kedatangannya di Alun-Alun Kota Nunukan hanya sekadar ingin menikmati momen-momen keceriaan anak-anak sekaligus ingin menyaksikan detik-detik pergantian tahun ke 2025.
“Aku sama suami bawa anak-anak jalan-jalan di sini (Alun-Alun Kota) memang khusus mau lihat-lihat suasana keramaian dan kemeriahan malam tahun baru ini,” ucap dia kepada media ini sambil mengawasi anaknya yang sedang bermain dengan sebayanya.
Senada dengan Saswati, warga perbatasan Indonesia-Malaysia di Desa Binusan Kecamatan Nunukan yang turut hadir di Alun-Alun Kota Kabupaten Nunukan pada 31 Desember 2024 malam. Ia menyatakan, kehadirannya di tempat itu atas keinginan anak-anaknya yang mau jalan-jalan menikmati makanan dan minuman yang dijual di Alun-Alun Kota Kabupaten Nunukan.
Sekaligus ingin menyaksikan kemeriahan menyambut dan detik-detik pergantian tahun, yang diketahuinya perayaannya selalu ramai. Namun Saswati mengaku, perayaan malam pergantian tahun 2024 ke 2025 tidak seramai dan semeriah tahun sebelumnya.
“Tapi kelihatannya tidak terlalu ramai orang yang datang di alun-alun untuk merayakan malam tahun baru dibandingkan (tahun) sebelumnya selalu sangat ramai dan meriah,” ujar ibu tiga anak ini. Sambil memperhatikan anaknya yang sedang bermain petasan dengan sebayanya, dia bercerita, sangat senang anaknya bisa ceria di malam pergantian tahun ini.
Memasuki pukul 23.59 Wita, petasan dengan suara kecil, sedang dan besar mulai terdengar dimana-mana. Cahayanya pun tampak berhamburan di awan-awan dengan berbagai warna warni, bagaikan pasukan perang yang sedang saling menyerang.
Anak-anak sampai orang dewasa ikut serta memeriahkan detik-detik pergantian tahun tersebut dengan meletuskan petasan. Baik di depan rumahnya maupun di pinggir jalan disaksikan warga yang sengaja menunggu di depan rumahnya maupun yang sedang melintas. (Redaksi)