Nunukan (BERANDATIMUR) – Ternyata kepolisian yang diandalkan menjadi garda terdepan dalam pemberantasan tindak kriminal akhirnya tercoreng, setelah penangkapan anggota polisi Polres Nunukan dan jajarannya dengan dugaan kepemilikan narkotika.
Pengungkapan dan penangkapan anggota polisi ini berawal di Sei Nyamuk Kecamatan Sebatik Timur pada Rabu, 9 Juli 2025. Kemungkinan tim gabungan dari Mabes Polri yang terdiri dari Bareskrim dan Paminal Divisi Propam mulai mengintai pergerakan Kasat Narkoba Polres Nunukan berinisial Iptu SDH Cs saat berangkat menuju Pulau Sebatik di penyeberangan Aji Putri yang berada di samping Pelabuhan Tunon Taka Kelurahan Nunukan Timur menuju Bambangan, Kecamatan Sebatik Barat pada Selasa, 8 Juli 2025.
Informasi yang diperoleh dari sumber terpercaya dari Sei Nyamuk Pulau Sebatik pada Kamis sore, 10 Juli 2025, menyebutkan pertama kali ditangkap adalah Kasat Narkoba Polres Nunukan bersama seorang anak buahnya. Diketahui, barang bukti yang ikut diamankan adalah empat bungkus ukuran besar ditengarai masing-masing berisi satu kilo gram kristal bening dan empat bungkus diduga berisi ekstasi warna hijau muda dan pink.
Belakangan diketahui, ada tiga anak buah Iptu SDH dari Satuan Resnarkoba Polres Nunukan ikut diamankan oleh tim gabungan tersebut dan dua anggota polisi dari Polsek Sebatik Timur.
Sebelumnya, informasi yang dihimpun di penyeberangan Aji Kuning Kelurahan Nunukan Timur disebutkan, Iptu SDH berangkat ke Bambangan bersama empat anggota polisi lain pada Selasa, 8 Juli 2025. Namun, sumber di tempat penyeberangan itu mengaku, tidak mengetahui identitas keempat anggota polisi yang dimaksud.
“Saya cuma kenal pak Soni saja, yang lainnya saya tidak kenal. Tapi sama-sama pak Soni berangkat naik speed (boat) ke Bambangan dari sini (Penyeberangan Aji Kuning),” beber sumber di Penyeberangan Aji Putri kepada media ini pada Kamis siang.
Kasat Resnarkoba Polres Nunukan, Iptu SDH (baju kaos warna hitam) dan barang bukti narkoba yang disita oleh Tim Gabungan Mabes Polri di Pulau Sebatik, perbatasan Indonesia dengan Malaysia. FOTO: Bersumber dari media sosial
Belakangan diperoleh bocoran yang diterima dari sebuah sumber lain, keempat anak buah Iptu SDH dari Satuan Resnarkoba Polres Nunukan diketahui berinisial Brigadir Ris, Brigadir Mer, Brigadir Is dan Briptu Sam. Sedangkan dua lainnya tercatat anggota polisi Polsek Sebatik Timur yakni Bripda Ak dan Bripda Jup.
Kedatangan Iptu SDH (Kasat Resnarkoba Polres Nunukan) di penyeberangan Aji Putri pada Rabu siang, 9 Juli 2025 hanya berdua dengan seorang anggota polisi dalam kondisi diborgol bersama dengan tim dari Mabes Polri.
Informasi lain dari sebuah sumber yang minta identitasnya dirahasiakan. Anggota polisi yang diduga pelaku itu tiba di PLBN Lamijung dengan memakai masker diberangkatkan ke Tarakan menggunakan Speedboat Sadewa Gemilang pada Kamis siang sekitar pukul 11.30 Wita.
Tampak pula, anggota polisi berpakaian biasa diduga dari Tim Mabes Polri yang mengawalnya. “Kemungkinan langsung digelandang ke Jakarta (Mabes Polri),” ungkap sumber itu.
Sebelumnya, Kasi Humas Polres Nunukan Ipda Sunarwan yang dihubungi media ini melalui telepon selulernya mengaku tidak mengetahui keberadaan Kasat Resnarkoba Polres Nunukan Iptu SDH bersama anak buahnya diamankan. Bahkan, dia juga mengaku, belum mengetahui kasus yang menimpanya sehingga ditangkap.
Meskipun, Iptu SDH bersama anak buahnya terlebih dahulu digelandang ke Mapolres Nunukan pada Rabu siang itu. Namun, Sunarwan membenarkan, penangkapan Kasat Resnarkoba Polres Nunukan. “Saya belum dapat informasi detailnya dari pimpinan. Saya juga tidak tahu dimana keberadaannya diamankan,” kata dia ketika ditanya soal keberadaan Iptu SDH diamankan pasna penangkapan.
Siaran pers Polda Kaltara melalui Direkatur Pembinaan Masyarakat (Dirbinmas), Kombes Pol Tri Handako Wijaya Putra kepada awak media membenarkan, penangkapan anggota kepolisian dari Polres Nunukan terkait dengan dugaan kasus narkoba.
“Dapat kami sampaikan bahwa benar telah dilakukan penangkapan terhadap beberapa pelaku tindak pidana narkoba oleh Tim Gabungan Mabes Polri dan Polda Kalimantan Utara,” aku Kombes Tri Handako.
Hanya saja, dia menyatakan, penanganannya langsung oleh Mabes Polri di Jakarta. “Untuk memastikan bahwa apabila dalam proses pengembangan perkara ini ditemukan keterlibatan anggota Polres Nunukan maka tindakan tegas dapat segera diambil sesuai ketentuan hukum, disiplin dan kode etik kepolisian,” ucap Kombes Tri Handako. (*)
