Bupati Nunukan, H. Irwan Sabri, yang hadir bersama istri, Ny. Andi Annisa Muthia Irwan, mengapresiasi pelaksanaan lomba ini karena menampilkan semangat pelestarian budaya yang ditunjukkan malam itu.
“Alhamdulillah, tadi kita melihat fashion show budaya ya. Ada 14 peserta yang tampil. Ini artinya kita ingin memperkenalkan kembali budaya kepada generasi-generasi selanjutnya,” katanya, Jumat 17 Oktober 2025.
Ia menegaskan bahwa kegiatan seperti ini penting untuk menjaga warisan budaya bangsa. “Karena kita di Indonesia ini berbeda-beda agama, suku, dan budaya. Tentunya semua budaya itu harus kita jaga agar ke depan anak-anak cucu kita tidak melupakan budaya yang ada di Indonesia,” lanjutnya.
Bupati juga memberi sinyal bahwa acara serupa akan terus dilanjutkan di tahun-tahun mendatang dengan skala yang lebih besar.
“Tahun ini antusiasme masyarakat luar biasa, semua budaya yang ada di Kabupaten Nunukan ikut ambil bagian, bahkan tadi ada tarian dari Suku Dayak Tanggalan yang ikut memeriahkan. Ke depan, batik tradisional juga akan kita dorong untuk bisa dikenal di tingkat internasional,” ujarnya.
Sementara itu, perwakilan dewan juri, Yuli Omboro, mengungkapkan bahwa penilaian dilakukan berdasarkan beberapa unsur. “Secara keseluruhan semua peserta bagus dan sesuai dengan tema, tapi memang ada kriteria seperti ekspresi di atas catwalk, keserasian busana dengan tema, serta tata rias,” jelasnya.
Ia menambahkan bahwa para pemenang adalah mereka yang berhasil memenuhi semua unsur penilaian secara seimbang. “Rata-rata memang sudah memenuhi. Tapi kami cari yang benar-benar menampilkan semuanya, tema, penampilan, dan keseluruhan visual,” pungkasnya.
Fashion show malam itu tidak hanya jadi ajang unjuk busana, tapi juga menjadi wadah untuk menanamkan cinta budaya kepada generasi muda. (*)









