Tanjung Selor (BERANDATIMUR) – Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang, Perumahan dan Kawasan Permukiman (DPUPR-Perkim) Kalimantan Utara (Kaltara) mengucurkan Rp6,3 miliar untuk pengadaan alat berat guna membersihan eceng gondok dan pengerukan Sungai Selor dan Sungai Buaya.
Kepala Bidang SDA PUPR-Perkim Kaltara, Denny Yusdianto membenarkan hal tersebut, mengenai alat beratnya sudah tiba di Tanjung Selor.
“Pelaksanaan normalisasi Sungai Selor dan Sungai Buaya akan dilakukan bersamaan dengan Korem 092/Maharajalila. Jadi, kita posisinya saat ini menunggu mobilisasi dari Korem. Sebab mereka juga memiliki alat berat. Nanti, kita lakukan bersamaan,” katanya belum lama ini.
Proses Amdalnya juga masih berproses, mengingat ada aturan teknis yang harus dijalankan sebelum dimulai pengerjaan kedua sungai tersebut.
“Saat ini, proses perizinan lingkungan dari DLH Kabupaten sudah masuk sidang kedua amdal. Lalu, Program Kesesuaian Kegiatan Pemanfaatan Ruang (PKKPR) juga telah di PTSP Bulungan,” ungkapnya.
“Dalam waktu dekat, yakni pertengahan Agustus pengerjaan akan dilakukan,” terangnya.
“Kita sudah melakukan sosialisasi, masyarakat sangat mendukung. Alhamdulilah, kami sampai dengan detik ini selalu didukung, baik tanah yang kami jadi workshop sementara itu hanya cuma-cuma,” jelasnya.
Ia memastikan, akhir tahun tuntas pembersihan eceng gondok. Namun, lebih berfokus kepada volume sungai.
“Kalau totalitas semua akan di bersihkan, saya rasa belum bisa tahun ini, karena mulai nya di Agustus. Beda kalau awal tahun tadi. Mungkin keliatan, tapi kita usahakan membuka, membersihkan volume supaya aliran air masuk,” tuntasnya.
Pemprov Kaltara telah menandatangani MoU terkait hal ini dengan KOREM 092/Maharajalila pada Juli 2023.
Gubernur menyambut baik upaya ini karena akan meningkatkan prasarana pengendalian banjir pada kawasan perkotaan, meminimalkan dampak banjir, hingga peluang pengembangan UMKM di kawasan tersebut. (dkisp)