Nunukan (BERANDATIMUR) – Sebuah video berdurasi 3,49 detik viral di aplikasi tiktok yang diunggah oleh akun @andirizalganteng terkait dengan dugaan kecurangan tim seleksi (timsel) calon anggota Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kaltara.
Pria tersebut mengenakan baju kaos oblong warna abu-abu diduga bernama Andi Rizal, salah seorang peserta seleksi calon anggota KPU Kaltara periode 2024-2029. Ketika dikonfirmasi melalui sambungan telepon selulernya, Andi Rizal membenarkan video yang beredar di aplikasi tiktok adalah dirinya.
“Iya benar itu saya (dalam video di tiktok),” ungkap dia menjawab pertanyaan wartawan media online berandtaimur.com pada Senin malam, 11 Desember 2023 sekitar pukul 19.09 Wita. Ia mengaku, sangat miris atas dugaan kecurangan yang dilakukan oleh oknum timsel calon anggota KPU Kaltara yang tidak menunjukkan obyektif dalam menentukan calon yang benar-benar sesuai dengan kompetensinya.
Andi Rizal mengaku namanya tidak tercantum dalam 18 besar pada pengumuman hasil seleksi tes psikologi. Meskipun dianggapnya, timsel bisa mencantum 20 nama calon yang lolos tes psikologi tetapi tidak dilakukan. “Iya sy lolos tes psiko tapi nama saya tidak dimasukkan ke dalam 20 besar,” ujar salah seorang tenaga guru di Kabupaten Malinau ini.
Selain video, beredar pula rekaman suara di grup-grup whatsapp awak media. Andi Rizal pun membenarkan dalam rekaman tersebut adalah suara salah seorang peserta seleksi calon anggota KPU Kaltara. Peserta seleksi yang ada dalam rekeman tersebut membenarkan adalah suaranya sedang bicara dengan salah seorang timsel. Namun, bersangkutan menyatakan tidak menyangka rekaman pembicaraan dengan seorang peserta seleksi yang tak lolos itu beredar di medsos.
“Betul itu suara saya (dalam rekaman yang beredar) dengan salah seorang peserta yang tidak lolos seleksi,” ujar dia. Nara sumber yang minta namanya tidak ditulis ini menegaskan, proses penentuan peserta yang lolos tahapan seleksi sudah curang sejak dari seleksi berkas. Dimana, kata dia, berkas salah seorang peserta seleksi calon anggota KPU Kaltara tidak memenuhi syarat namun diloloskan oleh timsel.
“Jadi proses (seleksi calon anggota KPU Kaltara) ini sudah terjadi permufakatan jahat,” ungkap sumber ini yang mengaku mendapatkan informasi A1 dari salah seorang anggota timsel. Bahkan sumber ini menduga, ada lima nama yang diduga titipan dari pihak tertentu yang punya kepentingan.
Padahal, dia mengharapkan, anggota KPU Kaltara untuk periode lima tahun ke depan seharusnya benar-benar punya integritas dan bukan titipan dari pihak yang punya kepentingan.
Kelima nama peserta titipan ini diduga kuat akan lolos menjadi komisioner KPU Kaltara periode 2024-2029, sebut sumber ini melalui sambungan telepon, Selasa, 12 Desember 2023. Sumber ini pun menduga, dirinya sengaja tidak diloloskan karena pihak yang punya kepentingan tidak bisa mengatur-aturnya.
Sumber ini pun berharap seleksi calon komisoner KPU kabupaten/kota nantinya tidak mengalami hal yang sama dengan proses seleksi calon anggota KPU Kaltara yang sedang berlangsung ini.
Seorang anggota timsel bernama Sugeng Suprianto yang dikonfirmasi terkait dugaan kecurangan seleksi calon anggota KPU Kaltara melalui sambungan whatsapp, Selasa, 12 Desember 2023 sekitar pukul 08.32 Wita mengatakan terkait dengan seleksi KPU (Kaltara) hanya ketua (timsel) yang boleh menjelaskannya.
Kemudian timsel lainnya bernama Ridwan Idris yang dikonfirmasi pada Senin malam, 11 Desember 2023 sekitar pukul 20.13 Wita menjawab bahwa timsel hanya menjalani tahapan. “Kami timsel hanya menjalani tahapan ..baiknya konfirmasi aja dengan sumber video/rekaman tersebut. sy pun pribadi blm liat video2 yg dimksd. klo ada yg ekspresi kekecwaan krn gagal dlm tahapan itu bukan ranah saya…utk urusan tahapan saya sarankan konfirmasi ke ketua timsel ya. trims,” tulis Ridwan Idris kepada awak media ini.
Informasi lain yang diperoleh media ini, timsel telah melakukan rapat pleno menentukan 10 nama yang akan memasuki tahapan fit and proper tes. Dari 9 nama tersebut diantaranya 2 calon imcumbent, 4 orang adalah cadangan.
Anehnya, dari informasi ini disebutkan salah seorang anggota timsel menolak untuk menandatangani hasil pleno tersebut. Hingga berita ini ditayangkan, belum berhasil menedapatkan nomor kontak Ketua Timsel Calon Anggota KPU Kaltara. (Redaksi)
