Home / Daerah / SOROT

Jumat, 3 Mei 2024 - 17:33 WIB

Potret Buram Nunukan (1): Warga Miskin tak Tersentuh Bantuan

Nunukan (BERANDATIMUR) – Berbagai jenis bantuan dari Pemerintah Daerah maupun Pusat disalurkan kepada masyarakat, namun banyak yang tidak tepat sasaran. Ditengarai penyebabnya, data penerima bantuan tidak pernah diperbaharui atau diduga masih berkutat pada orang-orang dekat atau keluarga Ketua RT.

Salah satu warga yang lebih layak mendapatkan bantuan adalah Hawa (55) beralamat di RT 03 Kelurahan Nunukan Barat, Kecamatan Nunukan, Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara. Wanita ini telah terbaring lemas sejak lima tahun lalu akibat penyakit lumpuh yang dideritanya.

Kepada awak media ini, wanita paruh baya ini hanya mampu menatap langit-langit rumahnya setiap hari karena tidak mampu beraktivitas lagi. Bahkan, kala hendak bangun dari tempat tidurnya harus dipapah oleh suami yang setia menjaga dan merawatnya.

Penuturan suaminya yang bernama Sapri (53), istrinya menderita sakit lumpuh akibat penyakit asam urat akut yang tak pernah dipedulikan sejak awal. Lama kelamaan, penyakit asam urat ini menggerogoti kedua kaki istrinya sekaligus menyerang tangan kanannya sampai sekarang.

“Sebenarnya penyakit awalnya ini hanya asam urat. Tapi saya tidak hiraukan akhirnya menyebabkan lumpuh,” tutur dia kepada awak media ini pada Selasa, 30 April 2024.

Sapri mengaku, sejak istrinya terbaring lemas di tempat tidur, tidak bisa beraktivitas atau bekerja untuk mencari nafkah sehubungan dengan tidak ada yang jaga dan rawat istrinya. Sementara anak kandungnya, jarang di rumah karena bekerja di perusahaan untuk membiayai hidupnya.

Sapri juga menyatakan, untuk kebutuhan sehari-hari hanya mengharapkan bantuan dari anaknya. Sebab, dia tidak bisa bekerja karena tidak mungkin jauh dari rumah demi menjaga istrinya. “Saya tidak bisa jauh dari rumah, jadi tidak mungkin bisa bekerja,” ujar dia.

Jangan Lewatkan  Makodim Poso Terbakar?

Selama istrinya menderita sakit, Sapri mengutarakan, tidak pernah mendapatkan bantuan sama sekali dari pemerintah baik daerah maupun pusat. Meskipun dia tahu banyak bantuan sosial dari pemerintah tetapi tidak pernah berusaha mempertanyakannya.

“Saya tau banyak bantuan dari pemerintah seperti PKH, bansos beras maupun uang. Tapi saya tidak pernah dapat,” beber pria yang hidup berdua istrinya pada rumah yang sempit dan berdinding tripleks.

Sapri mengaku, baru merasakan adanya bantuan dari pemerintah yakni bantuan beras bulog. Itupun bukan atas nama dirinya tetapi menggantikan orang lain bernama Nanno sambil memperlihatkan selembar surat berlogo bulog tersebut.

“Saya baru terima bantua beras ini saja dari bulog katanya. Itupun baru tidak bulan dapat dan bukan nama saya tapi saya gantikan nama orang lain kata Ketua RT,” tandas dia. Sedangkan bantuan sosial dari Pemkab Nunukan sendiri, dia katakan, tidak pernah diberikan oleh Ketua RT maupun kelurahan.

“Saya tidak pernah dapat bantuan dari pemerintah Kabupaten Nunukan. Walaupun saya tidak bisa bekerja begini karena istrinya sakit lumpuh tapi saya tidak pernah juga tanyakan sama Ketua RT,” sebut Sapri.

Menyinggung upaya penyembuhan istrinya, dia mengatakan, tidak pernah berobat di puskesmas atau rumah sakit akibat dari ketiadaan biaya. Selama ini, istrinya hanya berobat kampung saja.

Sekadar diketahui, bantuan sosial dari Pemerintah Pusat maupun Daerah lebih banyak menyentuh warga yang mampu karena data yang digunakan berasal dari Ketua RT yang sulit dipertanggungjawabkan validasinya. (bersambung)

Share :

Baca Juga

Daerah

Bidhumas Polda Kaltara Syukuran HUT Ke-73

Daerah

Flash- Perahu Tabrakan Antara Sei Jepun-Mantikas

Daerah

Kapolda dan Waka Polda Kaltara Pantau Pemungutan Suara di TPS

Daerah

SMSI Kaltara Inginkan Kolaborasi Pemprov Gelar UKW

Kaltara

Kasat Narkoba Polres Nunukan Ditangkap?

Daerah

Dituding Curi Buah Sawit Oleh PT TML, Warga Minta Perlindungan Hukum

Daerah

Warga Lebani Protes Jalan Umum Dilintasi Perusahaan Tambang

Daerah

“Kalomba” Jadi Kekayaan Intelektual Bulukumba, Sarung Kajang dan Ikan Asap Menyusul