Nunukan (BERANDATIMUR) – Ada pemandangan secara kasat mata, sangat terang benderang di depan mata menjelang perhelatan pemilihan kepala daerah (pilkada) serentak di Kabupaten Nunukan, Kaltara. Yakni adanya manuver tak terduga yang terjadi menjelang pelaksanaan pilkada Bupati-Wakil Bupati Nunukan.
Dimana, Wakil Bupati Nunukan periode 2020-2024 H Hanafiah yang belum berakhir masa jabatannya secara terang-terangan mengambil langkah berani “pisah ranjang” dengan Bupati Nunukan, Hj Asmin Laura Hafid. Hanafiah memilih menjadi calon Wakil Bupati Nunukan kembali berpasangan dengan H Basri selaku calon Bupati Nunukan periode 2024-2029.
Padahal kita ketahui bersama, H Basri yang pernah menjabat Bupati Nunukan periode 2011-2016 diisukan menjadi musuh bebuyutan kubu Bupati Nunukan sekarang yang mengandalkan suaminya H Andi Muh Akbar sebagai calon Bupati Nunukan pada pilkada 2024 ini untuk melanjutkan kepemimpinannya lima tahun ke depan.
Sebagaimana, beberapa pernyataan dan alasan H Hanafiah pada saat sosialisasi di masyarakat bahwa kembali ikut bertarung pada pilkada 2024 dan memilih berpasangan dengan H Basri karena masalah kapabilitas dan kredibilitas.
“Saya memilih ikut pilkada kembali dan memilih berpasangan dengan pak H Basri karena kita tahu kapabilitas dan potensi yang dimiliki pak H Basri yang sudah pernah menjabat sebagai Bupati Nunukan (periode 2011-2016),” beber Wabup Nunukan periode 2020-2024 melalui sebuah video yang beredar di media sosial laman facebook.
Keberanian H Hanafiah “pisah ranjang” sebelum berakhir masa jabatannya bersama Hj Asmin Laura Hafid, sebagai langkah politik yang mungkin dianggap jitu sehingga patut diapresiasi. Bagaimanapun juga, masa jabatannya yang masih tersisa beberapa bulan lagi bisa jadi ada beban psikologis dalam menjalankan pemerintahannya bersama Hj Asmin Laura Hafid.
Hj Asmin Laura Hafid adalah istri dari calon Bupati Nunukan H Andi Muh Akbar alias Abe yang akan menjadi rivalnya di pilkada serentak 2024. Bahkan, sinyalemen yang berhembus di tengah-tengah masyarakat antara H Basri dan Abe ini adalah dua sosok yang menjadi duel berat memperebutkan kursi panas orang nomor satu di Kabupaten Nunukan.
H Basri yang pernah menjabat Bupati Nunukan tentunya masih memiliki loyalis dari kalangan ASN baik PNS maupun honorer. Begitu juga dengan kubu Abe, tidak dipungkiri lagi punya loyalis dan disokong kekuatan birokrasi yang bisa digerakkan oleh istrinya yang masih menjabat Bupati Nunukan saat ini.
Bukan berarti mengabaikan bakal calon bupati lainnya. Tetapi respon masyarakat yang mulai intens membicarakan peluang calon Bupati Nunukan yang bakal maju yakni H Andi Muh Akbar alias Abe, H Basri dan H Irwan.
Dua nama (Abe dan Basri) paling sering disebut-sebut masyarakat paling punya peluang untuk menduduki kursi Bupati Nunukan periode 2024-2029. Hanya saja, tidak bisa mengabaikan kekuatan yang dimiliki H Irwan yang punya loyalis juga.
Hal ini berdasarkan pembicaraan sejumlah sumber dari masyarakat yang dihimpun media ini. Sementara Pilkada serentak 2024 bakal dihelat pada 27 Nopember 2024. (Redaksi)