Home / Daerah

Selasa, 6 Agustus 2024 - 09:22 WIB

BNN Tangkap “Pedagang” Sabu-Sabu Diduga Jaringan Kalabakan, Malaysia

Ketiga pelaku peredaran sabu-sabu berinisial DM (tengah), E (kanan) dan RB (kiri) yang diamankan BNN Nunukan pada Minggu (4/8). FOTO: BNN NUnukan

Ketiga pelaku peredaran sabu-sabu berinisial DM (tengah), E (kanan) dan RB (kiri) yang diamankan BNN Nunukan pada Minggu (4/8). FOTO: BNN NUnukan

Nunukan (BERANDATIMUR) – Tim Pemberantasan Narkotika Badan Narkotika Nasional (BNN)  Kabupaten Nunukan menangkap tiga pria pada tempat yang berbeda dengan barang bukti 40 gram atau 11 bungkus ukuran sedang sabu-sabu diduga jaringan Kalabakan, Malaysia.

Penangkapan ketiga pria ini pada Minggu pagi, 4 Agustus 2024 yang berawal dari penangkapan pria E (32) yang ditemukan akan menjual barang haramnya kepada seorang pelanggannya. Setelah pria E ditangkap, tim BNN Nunukan juga menangkap DM (43) dan RB (35).

Hasil interogasi, sabu-sabu yang dijual E adalah milik DM. Berdasarkan interogasi DM, selama ini mendapatkan sabu-sabu dari Kalabakan, Malaysia yang dijemput oleh RB, ungkap Kepala BNN Nunukan, Anton Suriyadi pada Senin, 5 Agustus 2024.

Kronologi penangkapan DM, Anton menerangkan, berawal dari laporan masyarakat berkaitan dengan keberadaan seseorang yang mencurigakan dengan wajah brewok di sekitar salah satu hotel di seputaran Alun-Alun Nunukan sekitar pukul 07.30 Wita.

Laporan masyarakat ini ditindaklanjuti oleh tim BNN Nunukan dengan mencari seseorang yang dimaksudkan di lokasi kejadian dan ditemukan pria akan melakukan transaksi sabu-sabu dengan pelanggannya.

Akhirnya, pria ini diketahui berinisial E dan tim BNN Nunukan menemukan sabu-sabu sebanyak dua bungkus ukuran sedang siap dijual dan tas selempang miliknya saat dilakukan penggeledahan badan. Setelah itu, tim pemberantasan narkotika bergerak cepat melakukan penggeledahan di rumah pria E di Jalan Pongtiku Kelurahan Nunukan Tengah, hasilnya ditemukan sabu-sabu sebanyak sembilan bungkus ukuran sedang yang disimpan dalam kaleng kecil dalam kamar tidurnya.

“Ketika digeledah, ditemukan barang bukti, tim bergerak untuk menggeledah kediaman saudara E yang berada di jalan Pongtiku Kelurahan Nunukan Tengah. Dari hasil penggeledahan rumah tersebut, ditemukan lagi sembilan bungkus sabu ukuran sedang siap edar disimpan dalam kaleng kecil yang berada di dalam kamar,“ ujar Anton.

Jangan Lewatkan  Pelni Nunukan Jamin Kemudahan Layanan Kepada Penumpang

Berdasarkan interogasi terhadap pria E menyebutkan, sabu-sabu yang dijual milik DM, warga Pasar Baru Kelurahan Nunukan Utara. Modusnya peredaran sabu-sabu ini, pelanggan yang bertransaksi melalui DM akan diantar oleh E.

Pengakuan dari pria E ini, maka tim langsung menuju kediaman DM dan mengamankan bersangkutan. Sesuai pengakuan DM, selama ini mendapatkan barang haram tersebut dari jaringanya yang berdomisili di Kalabakan, Malaysia dengan cara dijemput oleh pria RB.

“Setelah saudara DM kami amankan, yang bersangkutan mengaku jika selama ini memperoleh barang (sabu) dari Kalabakan Malaysia. Dengan cara memerintahkan saudara RB untuk mengambil barang tersebut,“ sebut Anton.

Kepala BNN Nunukan mengatakan, ketiga pelaku beserta barang buktinya sedang diamankan di Kantor BNN Kabupaten Nunukan. Selain, 40 gram sabu-sabu, juga diamankan lima buah telepon seluler android, satu tas selempang dan satu buah kaleng.

Selanjutnya, kata Anton, ketiganya akan diserahkan kepada BNN Provinsi Kaltara untuk menjalani proses hukum. (Redaksi)

Share :

Baca Juga

Daerah

Maraknya Penangkapan Calon TKI, Penyebab Menurunnya Pemudik Nataru 2024 di Nunukan

Daerah

SMSI: Polda Kaltara Sukses Jaga Kamtibmas

Advetorial

Terima Mahasiswa KKN UGM, Bupati Bulukumba Singgung Indonesia Emas 2045

Daerah

Usai Ditetapkan KPU, Irwan-Hermanus Ajak Masyarakat Nunukan Tetap Solid

Daerah

25 Tahun Berpisah, TKI Ini Ketemu Anaknya Ketika Dideportasi ke Nunukan

Daerah

Potret Buram Nunukan (11) – Warga Senang, Sampah Diangkut Tiap Hari

Advetorial

Membuka Festival 3 Sungai, Andi Utta: Pentingnya Kolaborasi Menjaga Lingkungan

Daerah

PHK Pekerja yang Berprofesi Guru, PT SIL/SIP Dinilai Diskriminatif