Home / Pilkada / Politik

Jumat, 15 November 2024 - 12:21 WIB

Prediksi Pilkada Nunukan: Dapil 1 Jadi Rebutan Sengit

Muhammad Rusman,SPd

Muhammad Rusman,SPd

Oleh: Muhammad Rusman, SPd

Hari H, pertarungan di kancah pemilihan kepala daerah (pilkada) yang digelar serentak seluruh Indonesia tersisa waktu dihitung jari lagi. Sesuai ketentuan KPU, pelaksanaan pemungutan suara pada Rabu, 27 Nopember 2024.

Seluruh kandidat tentunya, terus bergerak menyapa menemui masyarakat pemilih selama masa kampanye ini. Tak terkecuali di Kabupaten Nunukan, Provinsi Kalimantan Utara yang terdiri dari empat daerah pemilihan (dapil) pada Pemilu 2024.

Sejak masih tahap masa sosialisasi atau sebelum penetapan calon Bupati-Wakil Bupati Nunukan, pemetaan setiap dapil mengalami perubahan konstalasi hingga sisa 12 hari pemungutan suara.

Sebelum penetapan calon, sosok bakal calon bupati Andi Muh Akbar Djuarsah Daeng Mattawang yang juga suami Bupati Nunukan Hj Asmin Laura Hafid selalu unggul pada setiap lembaga survei. Disusul Basri yang pernah menjabat Bupati Nunukan periode 2011-2016 dan terakhir Irwan Sabri selaku pendatang baru.

Namun, popularitas dan elektabilitas ketiga cabup Nunukan setelah dipastikan memiliki pasangan calon Wakil Bupati (cawabup) konstalasi terus bergerak sehingga mengubah suasana perpolitikan di wilayah perbatasan RI-Malaysia ini.

Berdasarkan hasil pengundian KPU Nunukan pada 23 September 2024, paslon Andi Muh Akbar Djuarsah Daeng Mattawang-Serfianus dengan tagline GAAS mendapatkan nomor urut (1), Basri-Hanafiah dengan tagline BAHAGIA mendapatkan nomor (2) dan Irwan Sabri-Hermanus dengan tagline IRAMA mendapatkan nomor (3).

Ketiganya, tidak terlepas dari kelebihan yang bisa dimanfaatkan bagi diri paslon untuk meraih simpati pemilih dan kekurangannya yang dipakai lawan dalam bermanuver untuk menggembosi suara.

Hingga masa-masa kritis ini atau 12 hari lagi masa pemungutan suara, mencoba memetakan dengan memprediksi kekuatan ketiga pasangan calon (paslon) Bupati-Wakil Bupati Nunukan ini per dapil. Prediksi ini diambil berdasarkan hasil pengamatan, wawancara dengan sejumlah tokoh masyarakat, tokoh agama dan tokoh pemuda.

Lalu prediksi ini juga diambil dari hasil diskusi-diskusi di warung kopi dan kelompok masyarakat tertentu hingga bisik-bisik di teras rumah warga.

Jangan Lewatkan  Nunukan Sebagai Beranda NKRI, PKN Tegaskan Butuh Pemimpin Kompeten dan Kapabel

Pertama-tama penulis akan mengupas prediksi “kekuatan atau kemenangan” ketiga paslon Bupati-Wakil Bupati Nunukan di dapil 1 Kecamatan Nunukan. Dapil ini, dikenal sebagai ibukota Kabupaten Nunukan yang memiliki segmen pemilih sebagian cukup rasional dengan tingkat pendidikan dan pengetahuan politik lumayan bagus.

Namun, dapil ini juga memiliki segmen pemilih yang lebih mementingkan pribadinya khususnya dalam aspek ekonomi ketimbang untuk masyarakat umum. Hal ini, disebabkan kondisi ekonomi masyarakat yang dirasakan dan dikeluhkan terus menurun akhir-akhir ini.

Berdasarkan data dari KPU Nunukan, jumlah data pemilih tetap (DPT) pilkada serentak 2024 di Kabupaten Nunukan berjumlah 153.204 jiwa terdiri 80.525 laki-laki dan 72.678 perempuan yang akan menggunakan hak pilihnya pada 540 tempat pemungutan suara (TPS).

Khusus dapil 1 Kecamatan Nunukan sendiri, jumlah DPT sebanyak 49.283 pemilih tersebar pada 111 TPS.

Hasil pengamatan atau prediksi penulis, terjadi persaingan ketat didapil ini dengan pertimbangan, ketiga paslon memiliki loyalis yang masih berpengaruh kuat di masyarakat.  Walaupun, sebagian kecil loyalis setiap paslon melakukan perpindahan dukungan dibandingkan pada perhelatan pemilu dan pilkada sebelumnya.

Okelah, kita mencoba memetakan kekuatan ketiga paslon Bupati-Wakil Bupati Nunukan pada setiap kelurahan di Kecamatan Nunukan.

  1. Kelurahan Nunukan Timur yang memiliki jumlah pemilih terbesar, konstalasinya masih fleksibel khususnya pada segmen pemilih yang berdomisili di pinggiran sungai dan sebagian di dalam kota. Hanya saja, jumlahnya tergolong sedikit berkat pengaruh paslon sendiri bersama timnya. Di kelurahan ini, kekuatan setiap paslon masih cukup berimbang, tetapi sangat tampak paslon Irwan-Hermanus (IRAMA) bakal memenangkan pertarungan. Apabila, dua paslon lainnya yakni GAAS dan BAHAGIA agak lengah atau kurang bermanuver (kalah strategi) pada masa-masa akhir.  Seputaran Pelabuhan Tunon Taka dan Pasar Baru yang cukup padat penduduk, kekuatan IRAMA tidak bisa disepelekan dimana bisa mengimbangi atau mempecundangi paslon GAAS yang dikenal usungan incumbent atau penguasa. Sementara paslon BAHAGIA diprediksi berada di posisi ketiga jika, manuver di akhir waktu tidak maksimal. Atau konstalasi bisa berubah, BAHAGIA berada diposisi kedua di bawah IRAMA apabila “mampu” mengalahkan GAAS. Hanya saja, kekuatan GAAS tidak bisa diabaikan karena kekuatan istrinya selaku Bupati Nunukan tentunya berusaha sekuat tenaga untuk merebut hati pemilih di kelurahan ini dengan menggerakkan perangkatnya. Dikalangan masyarakat ekonomi menengah ke bawah, sebagian besar bekerja di sektor rumput laut menginginkan adanya perubahan yang signifikan dalam kehidupannya lima tahun ke depan ditambah adanya “serangan fajar” saja. Paslon GAAS yang mengandalkan tim dengan memanfaatkan kelompok tertentu, sangat disayangkan karena menggunakan “politik dua kaki”. Strategi politik ini sangat ekslusif, tertutup, licik dalam memanfaatkan situasi.
  2. Kelurahan Nunukan Barat, paslon GAAS dan IRAMA cukup bersaing. Pendukung GAAS, hampir tidak tampak dipermukaan di kelurahan dengan jumlah pemilih terbesar kedua di Kecamatan Nunukan ini, tetapi bisik-bisik “tetangga” sangat kencang guna mengelabui pendukung paslon lainnya (URAMA dan BAHAGIA) yang paling kencang bermanuver di kelurahan ini. Bahkan, paslon yang bisa memenangkan pertarungan di Kelurahan Nunukan Barat, selisihnya bakal sangat tipis. Perlu diketahui pula bahwa, segmen pemilih di kelurahan ini berada pada tingkat ekonomi menengah ke bawah. Sebagian besar bekerja di sektor rumput laut dan UMKM serta sektor pertanian. Sebagian besar masyarakat yang berhasil ditemui memang menginginkan adanya perubahan khususnya harga rumput laut dan pembangunan infrastruktur. Tetapi, sebagian besar pemilih tetap pada tradisi siapa yang punya “serangan fajar” lebih besar maka itulah paslon yang akan dipilih.
  3. Kelurahan Nunukan Tengah, paslon GAAS masih sangat menguasai kelompok-kelompok padat penduduk. Namun tidak bisa lengah, karena manuver IRAMA terus menggerogoti kantong-kantong suara suami Bupati Nunukan ini. Paslon IRAMA dengan kekuatan tim yang “power full” tidak bisa dianggap remeh karena sangat militan. Sebagian loyalis IRAMA di Kelurahan Nunukan Timur juga membantu pergerakan di Kelurahan Nunukan Tengah. Jumlah penduduk terpadat di kelurahan ini berada di seputaran  Jalan Rimba, dan Jalan Fatahillah serta Jalan Pesantren Guru Domang.
  4. Desa Binusan, dengan jumlah pemilih terkecil di Kecamatan Nunukan tetap menjadi wilayah rebutan bagi ketiga paslon Bupati-Wakil Bupati Nunukan. Baik GAAS, IRAMA dan BAHAGIA berpeluang memenangkan pertarunagn di desa ini. Sebagaimana kita ketahui, segmen pemilih di desa ini sebagian besar bekerja di sektor perikanan rumput laut dan perkebunan. Paslon BAHAGIA, walaupun selalu dianggap “underdog” tetap menjadi pesaing kuat di Desa Binusan.
  5. Kelurahan Nunukan Utara, dikenal sentra perekonomian di Kecamatan Nunukan tergolong kawasan padat penduduk. Kelurahan ini juga menjadi tempat perebutan suara bagi setiap calon pada pilkada maupun pemilu. Penulis mengamati, paslon GAAS bakal memenangkan pertarungan di kelurahan yang kawasan permukimannya sebagian besar berada di pinggir sungai ini. Disusul paslon IRAMA dan terakhir pasangan Basri-Hanafiah. Persentase kemenangan GAAS di Kelurahan Nunukan Utara diprediksi cukup lumayan dari pesaingnya diposisi kedua. Hal ini, tidak terlepas dari tim yang bergerak cukup masif dan dipercaya masyarakat pemilih dimana mampu menjalankan amanah pada masa-masa terakhir.
Jangan Lewatkan  Sakit Paru-Paru, WNI Asal NTT Dipulangkan dari Sabah, Malaysia

Oleh karena itu, penulis memprediksi paslon IRAMA dan GAAS akan bersaing ketat dalam memenangkan pertarungan di dapil 1 Kecamatan Nunukan ini. Selisih suara akan sangat tipis antara pemenang dan posisi kedua. Kenapa GAAS tetap diperhitungkan di dapil kota ini, karena infrastruktur tim-nya masih sangat rapi dan senyap, walaupun sebagian ada yang bermain “dua kaki”.

Penulis D Jurnalis sejak 1990 di Koran Mahasiswa “PROFESI” IKIP Ujungpandang, Eks Wartawan LKBN ANTARA, Wartawan Utama dan Pemimpin Redaksi BERANDATIMUR.COM

Share :

Baca Juga

Kaltara

Ingin Kembangkan Bakat Anak Muda, Alfiani Putuskan Nyaleg di PKN

Pilkada

Pilkada Nunukan 2024: Warga tak Peduli Hasil Debat Paslon

Nasional

MK Instruksikan 24 Daerah Pemungutan Suara Ulang, Ini Daftarnya

Nasional

Mendes-PDT Terbukti Cawe-Cawe, MK Batalkan Kemenangan Istrinya di Pilkada Serang

Daerah

Ditanggapi Negatif Saat Bantu Warga, Andi Fajrul: Tak Paham Fungsi Wakil Rakyat

Kaltara

Terkait Dugaan Kecurangan Seleksi Calon Komisioner KPU Kaltara, Begini Tanggap Ketua Timsel

Pemilu

Bawaslu Minta Parpol Buka Sendiri APK Sebelum Masa Tenang
Hari Ini, KPU Nunukan Rapat Pleno Rekapitulasi DPHP Pemilu 2024

Kaltara

Hari Ini, KPU Nunukan Rapat Pleno Rekapitulasi DPHP dan Penyusunan DPS