Home / Daerah / Ekonomi-Bisnis

Minggu, 12 Januari 2025 - 13:13 WIB

Sempat Tembus Rp250.000/Kg, Harga Cabai Rawit Mulai Turun

Nunukan (BERANDATIMUR) – Harga cabai rawit di Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara mulai turun pasca kedatangan kapal angkutan jenis roro KM Pantokratos dari Pelabuhan Parepare, Sulsel pada Jumat siang, 10 Januari 2025.

Sebelumnya, harga cabai rawit di wilayah perbatasan Indonesia-Malaysia ini sempat mencapai Rp250.000 per kilo gram disebabkan tidak adanya pasokan dari Sulsel sejak Hari Natal 2024.  Padahal sebelum mengalami kenaikan atau sepekan perayaan Natal, harga hanya pada kisaran Rp60.000-Rp70.000 per kilo gram.

Pantauan di Pasar Inhutani Kabupaten Nunukan pada Minggu pagi, 12 Januari 2025, harga cabai rawit mulai turun drastis pada kisaran Rp90.000 per kilo gram. Penurunan harga ini terjadi, karena banyaknya stok di pedagang.

“Harga lombok (cabai rawit) sekarang Rp90 ribu per kilo. Kalau lombok lokal harganya Rp100 ribu per kilo,” sebut Hasnah, seorang pedagang bumbu masak di Pasar Inhutani kepada awak media ini.

Ia mengaku, penurunan harga mulai berlangsung sejak Sabtu, 11 Januari 2025. Hasnah juga mengatakan, ke depannya harga cabai rawit dipastikan masih turun hingga harga normal pada kisaran Rp70.000 per kilo gram.

Bustan, pedagang bahan kebutuhan pokok sehari-hari yang  menjual juga bumbu masak menyatakan, sebelum ada kapal roro dari Parepare masuk di Nunukan pada Jumat, 10 Januari 2025, harga cabai rawit sempat mencapai Rp250.000 per kilo gram. “Harga itu harga eceran karena pedagang belikan sama agen Rp200.000 per kilonya,” ujar dia.

Cabai rawit seharga Rp250.000 per kilo gram adalah hasil petani lokal Kabupaten Nunukan. Sementara pasokan dari Sulsel belum ada waktu itu. “Harga 250 ribu per kilo itu sempat bertahan selama empat hari sebelum ada kapal masuk dari Parepare,” tambah Bustan.

Jangan Lewatkan  Sosek Malindo 2024, Fokus Bicarakan Peningkatan Kesejahteraan di Kawasan Perbatasan

Sebenarnya, ketiadaan kapal roro masuk di Kabupaten Nunukan selama 15 hari menyebabkan semua bahan kebutuhan pokok mengalami kenaikan yang cukup tajam. Seperti kol, tomat, telur ayam, bawang merah.

Sebelum naik harga kol hanya Rp10.000 per kilo gram, setelah naik  menjadi Rp35.000 per kilo gram. Tomat harga sebelumnya Rp30.000 per kilo gram menjadi Rp40.000 per kilo gram. Telur ayam menjadi Rp80.000 per rak dari sebelumnya Rp56.000-Rp60.000 per rak. Begitu juga harga bawang merah dimana dari Rp35.000 per kilo gram menjadi Rp60.000 per kilo gram.

Efek dari kenaikan harga sejumlah barang kebutuhan pokok ini mengakibatkan sayur mayur seperti terong, daun bayam, kangkung, kacang panjang dan ikan segar juga turut naik tajam. Namun, setelah ada pasokan barang dari Sulsel harga-harga kebutuhan pokok tersebut secara perlahan mengalami penurunan. (Redaksi)

Share :

Baca Juga

Anggota DPR RI Incar Kursi Panas Gubernur Kaltara Pilkada 2024

Daerah

Anggota DPR RI Fraksi Gerindra Incar Kursi Panas Kaltara, Bagaimana Nasib Zainal Paliwang?

Daerah

Barang tak Layak Konsumsi Beredar Luas di Perbatasan Negara

Daerah

Timsel KPU Kaltara Digugat di PTUN Samarinda

Advetorial

Terima Mahasiswa KKN UGM, Bupati Bulukumba Singgung Indonesia Emas 2045

Daerah

Walaupun Pasokan Berjalan Lancar, Warga Tetap Antre Elpiji 3 Kg

Daerah

Eksplorasi Gua di Parepare, Ditemukan Penutup Kelamin Wanita Kerajaan Bugis

Ekonomi-Bisnis

Harga Rumput Laut di Nunukan Mulai Naik

Daerah

Pengukuhan Pengurus Askab Bulukumba, Andi Utta: Harus Kompak