Tarakan (BERANDATIMUR) – Langkah transformasi yang dilakukan Polda Kaltara terhadap Selumit Pantai Kota Tarakan ditemukan sejumlah permasalahan sosial di masyarakat setempat. Salah satunya puluhan anak putus sekolah terdata di kampung itu.
Dari puluhan anak putus sekolah tersebut, ada diantaranya yang menjadi perhatian karena kondisinya yang memprihatinkan dan terkesan menyayat hati jajaran kepolisian di daerah ini. Akhirnya, Komandan Satuan Brimob Polda Kaltara Kombes Pol. Sarly Sollu bersedia menjadi bapak asuh dari anak tersebut bersama saudaranya.
Anak itu bernama Dani, kini sedang mengenyam pendidikan di SMKN 2 Kota Tarakan. Lima orang dari 11 bersaudara telah putus sekolah karena alasan keterbatasan ekonomi. Kakak tertuanya yang sudah berumah tangga kini menjadi tulang punggung untuk membiayai 10 adiknya. Dani bersaudara tergolong anak-anak berprestasi yang pernah memenangkan berbagai perlombaan.
Kehadiran Dansat Brimob Polda Kaltara diharapkan mampu mengangkat Dani bersaudara menjadi anak asuh untuk mengenyam pendidikan. Bahkan, Dansat Brimob ini juga berencana merelokasi Dani dan saudaranya ke rumah yang lebih layak.
“Mereka bukan sekadar angka dalam laporan, mereka adalah anak-anak yang berhak atas masa depan yang lebih cerah. Kita tidak bisa menutup mata terhadap kondisi seperti ini,” ujar Kombes Pol. Sarly Sollu dengan mata berkaca-kaca.
Kisah Dani bersaudara ini menjadi cerminan bahwa dibalik kemajuan sebuah kota, tidak seiring dengan pemenuhan hak dasar bagi masyarakatnya. Semoga semakin banyak tangan-tangan baik yang peduli, agar tidak ada lagi anak-anak seperti Dani yang harus memilih antara sekolah atau sekadar bertahan hidup.
Inisiatif yang ditempuh Dansat Brimob ini diharapkan semakin banyak yang tergerak untuk membantu anak-anak kurang mampu mendapatkan pendidikan yang layak. Masa depan yang lebih baik bukan hanya impian, tetapi dapat diwujudkan dengan kepedulian dan aksi nyata dari kita semua. (Adv)