Home / Nasional

Sabtu, 16 November 2024 - 10:07 WIB

Demi Menjaga Kemerdekaan Pers, SMSI Bentuk Tim Kajian Digital

Jakarta (BERANDATIMUR) – Untuk menjaga kemerdekaan pers dan kesinambungan eksistensi media secara proporsional, Serikat Media Siber Indonesia (SMSI) membentuk tim kajian kedaulatan digitalisasi yang diketuai Prof Rizal E Halim.

SMSI berpandangan perlunya Pemerintah menyempurnakan UU terkait media dan pentingnya Indonesia memiliki UU kedaulatan Digital. Hal inilah yang mendorong dibentuknya tim kajian tersebut untuk memberikan masukan.

Surat keputusan tim kajian ini diterbitkan per 9 November 2024 dan langsung menggelar diskusi pada Kamis, 14 Nopember 2024 di Kopi Godog, Jakarta.

Pada diskusi terbatas tersebut, Ketua Umum SMSI Pusat, Firdaus menjelaskan, ada ide agar UU Penyiaran, UU Pers dan Rencana UU Kedaulatan Digital dikoordinasikan dalam satu pintu dibawah naungan Kementerian Komunikasi Digital (Komdigi). Tentunya berkaitan dengan percepatan pembangunan dan menyongsong Indonesia Emas 2045.

Ketua Tim Kajian Kedaulatan Digital Indonesia SMSI Pusat, Prof Rizal E Halim menerangkan SMSI siap mendukung apabila Pemerintah ingin menyempurnakan tata kelola masyarakat pers di era digitalisasi ini. Berhubung banyak hal yang perlu disinkronkan.

“Kita dorong agar OTT media digital ini dapat digawangi oleh Komdigi. Maka, SMSI mendukung penuh kebijakan pemerintah dalam meregulasi media-media digital di Indonesia di satu pintu Komdigi. Kita fokus pada domain yang dimiliki SMSI,” terangnya.

Sementara itu, Sekjen SMSI Pusat Makali Kumar mengatakan, SMSI fokus pada revisi UU Penyiaran dan mendukung penuh Komdigi menjadi leading sector yang mengatur pertumbuhan digital di Indonesia.

“Ada yang nanya, apakah SMSI akan mendukung omnibus law? Kita fokus pada revisi UU penyiaran dan lebih simple lagi, kita dukung Komdigi menjadi leading sector yang mengatur pertumbuhan digital di Indonesia,” serunya.

Ditempat yang sama, Wakil Ketua Umum Bidang Organisasi, Daerah dan Pendataan SMSI Pusat, Yono Hartono menyatakan yang lebih penting adalah Komdigi mampu menciptakan media digital yang sehat, berkelanjutan dan terintegrasi. “Kami sepakat mendukung,” ujar Yono.

Jangan Lewatkan  Bakamla RI Gagalkan Penyelundupan 5 Ton Beras dan 14,6 Ton Gula Pasir di Perairan Sebatik

“Dengan ribuan anggota SMSI yang berbadan hukum dan mematuhi kode etik, sesungguhnya SMSI telah ikut andil besar mengatasi berbagai hoaks dan lain-lain. Ke depan, penyelesaian masalah berbagai media dan platform jika terintegrasi di Komdigi, hal tersebut menunjukkan negara hadir di tengah masyarakat Pers,” imbuh Yono. (*)

Share :

Baca Juga

Buka Bersama Partai Nasdem Dihadiri Sejumlah Pimpinan Parpol

Nasional

Buka Bersama Nasdem Dihadiri Sejumlah Petinggi Parpol, JK: Tidak Bicara Politik

Ekonomi-Bisnis

Hadiri Pelantikan DPP BMWI, Menkop: Prasyarat Negara Menjadi Maju dari Enterpreneurnya

Advetorial

Ratusan Juta Orang Diprediksi Mudik Nataru, Kapolri: Amankan Sebaik-baiknya

Nasional

Kasus BTS BAKTi, Johnny Plate Diduga Minta Setoran Rp 500 Juta per Bulan Pada Salah Seorang Tersangka

Nasional

Bakamla RI Gagalkan Pengiriman 25 CPMI Ilegal Tujuan Malaysia

Advetorial

Puncak Arus Mudik Nataru 2024, Polri: Aman dan Terkendali

Nasional

Kasak Kusuk Cawapres, Pengamat: Peluang Erick dan Sandi Lebih Dominan
Perusahaan Internasional Stop Beli Minyak Sawit dari Indonesia

Nasional

Perusahaan Internasional Stop Beli Minyak Sawit dari Indonesia