Home / Daerah

Rabu, 18 Desember 2024 - 14:27 WIB

Maraknya Penangkapan Calon TKI, Penyebab Menurunnya Pemudik Nataru 2024 di Nunukan

Kepala Cabang PT Pelni Nunukan, Junarto. FOTO: BT.Com

Kepala Cabang PT Pelni Nunukan, Junarto. FOTO: BT.Com

Nunukan (BERANDATIMUR) – Puncak arus mudik perayaan Hari Natal dan Tahun Baru di Kabupaten Nunukan yang menggunakan transportasi (moda) laut berlangsung pada 17 Desember 2024. Namun jumlah pemudik yang berangkat melalui Pelabuhan Tunon Taka Kabupaten Nunukan mengalami penurunan yang signifikan dibandingkan tahun lalu (2023).

Sesuai pantauan media ini di Pelabuhan Tunon Taka sejak Desember 2024, penurunan jumlah penumpang arus mudik Nataru dan Tahun Baru 2024 ini kemungkinan besar disebabkan adanya upaya penangkapan calon pekerja migran Indonesia (PMI) tujuan Sabah, Malaysia akhir-akhir ini yang marak.

Penangkapan calon PMI, membuat sejumlah pihak yang bertindak fasilitator pemberangkatan ke Sabah dihantui ketakutan diproses hukum karena belasan orang telah diamankan dengan sangkaan tindak pidana perdagangan orang (TPPO).

Sebagaimana salah seorang pengurus calon PMI ke Sabah yang mengungkapkan unek-uneknya kepada media beberapa waktu yang lalu. Bahwa, tidak berani lagi menjemput PMI yang akan pulang ke kampung halamannya karena maraknya penangkapan oleh aparat akhir-akhir ini.

Ia mengaku, beberapa PMI yang berniat pulang ke kampung halamannya untuk merayakan Hari Natal dan Tahun Baru bersama keluarganya tetapi ditolak dengan alasan, takut ditangkap dan diproses hukum.

“Sekarang ini sangat susah menolong orang yang mau pulang ke kampungnya khususnya yang pulang dari sebelah (Sabah) karena maraknya penangkapan. Padahal banyak yang menelpon supaya dibantu atau dijemput dan dibelikan tiket kapal untuk pulang kampung sebelum Natal ini,” ungkap pengurus yang minta identitasnya dirahasiakan ini.

Oleh karena itu, pengurus ini memprediksi, jumlah PMI yang akan mudik Natal dan Tahun Baru pada 2024 ini akan menurun drastis dibandingkan pada arus mudik 2023. Sementara, pengakuan dari PMI ini telah menyampaikan kepada keluarganya di kampung halaman untuk merayakan Natal dan Tahun Baru bersama-sama tahun ini. “Kalau begitu terpaksa keluarga mereka kecewa kan,” ujarnya agak kesal.

Jangan Lewatkan  Firdaus: HPN 2025, Momen Kembali Bersatunya Masyarakat Pers

Penurunan jumlah penumpang arus mudik Natal dan Tahun Baru 2024 ini, juga dibenarkan Junarto, Kepala Cabang PT Pelni Kabupaten Nunukan yang ditemui di ruang kerjanya pada Rabu, 18 Desember 2024.

“Kami dari PT Pelni tentunya sangat berpengaruh ya karena saat Natal ini biasanya beberapa kali masuk itu di atas 1.500 (penumpang),” terang Junarto seraya melanjutkan, penurunan penumpang armada PT Pelni sangat terasa oleh kurangnya PMI dari Sabah yang mudik tahun ini.

Ia merinci, selama arus mudik Natal dan Tahun Baru 2024 ini, baru pemberangkatan 17 Desember 2024, jumlah penumpang mencapai 2.021 orang tujuan Balikpapan, Parepare, Makassar, dan tiga pelabuhan di NTT yakni Maumere, Kupang dan leoleba.

Pemberangkatan sebelumnya, pada 14 Desember 2024 hanya 1.600 penumpang yang menggunakan armada PT Pelni. Bahkan lebih terasa lagi akibat dari kurangnya PMI yang mudik Natal pada pemberangkatan berikutnya di Pelabuhan Tunon Taka jumlah tiket yang terjual baru 390 orang pada 24 Desember 2024, 238 orang pada 26 Desember 2024.

Artinya, jumlah penumpang dari dispensasi Kementerian Perhubungan kepada PT pelni Cabang Kabupaten Nunukan sebanyak 1.995 orang ditambah 52 persen menjadi 2.996 orang, Junarto menyakini sangat sulit dicapai dengan memperhatikan jumlah tiket yang sudah terjual pada pemberangkatan berikut menggunakan armada milik negara ini.

Menyambut arus mudik Natal dan Tahun Baru 2024 ini, Junarto menyebutkan PT Pelni Cabang Nunukan telah berupaya keras agar penumpang khususnya pada arus mudik ini segera membeli tiket minimal 15 hari sebelum pemberangkatan melalui media sosial dan media massa (radio).

Selama arus mudik Natal dan Tahun Baru 2024, penumpang terbanyak tujuan Sulawesi Selatan yang diperkirakan mencapai 60 persen, Sisanya tujuan Balikpapan dan NTT. (Redaksi)

 

Jangan Lewatkan  Tekan Stunting, Dibutuhkan Kolaborasi Pemerintah-Stakeholders

Share :

Baca Juga

Daerah

Potret Buram Nunukan (7): Sampah Berserakan di Jalanan, yang Disalahkan Anjing

Daerah

BBM Langka Lagi di Nunukan, Pengendara Panas-Panasan Mengantre, Petugas APMS Rapti Sibuk Layani Jeriken

Daerah

Jalan Penghubung Kaltim-Kaltara Terputus Total, Butuh Perhatian Pemerintah

Daerah

Sempat Tembus Rp250.000/Kg, Harga Cabai Rawit Mulai Turun

Daerah

Usai Ditetapkan KPU, Irwan-Hermanus Ajak Masyarakat Nunukan Tetap Solid
Elpiji Menghilang di Nunukan

Daerah

Elpiji Selalu Menghilang, Warga Perbatasan Butuh Solusi

Daerah

Perbakin Nunukan Sukses Gelar Lomba Menembak se Kaltimtara

Daerah

My Cargo, Mencegah Ketegangan di Pintu Masuk Barang di Pelabuhan