Krayan (BERANDATIMUR) – Kini aktivitas masyarakat yang bermukim di wilayah perbatasan Indonesia-Malaysia di wilayah Krayan Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara terpaksa terkendala. Akibat akses penghubung antar kecamatan terputus akibat jembatan satu-satunya ambrol disapu banjir karena hujan berintensitas tinggi yang terus menerus mengguyur daerah itu.
Jembatan yang terputus ini berada di sungai Long Layu Kecamatan Krayan Selatan merupakan akses penghubung Kecamatan Krayan Selatan dengan Krayan Barat, Krayan Selatan dengan Krayan Tengah dan Krayan Selatan menuju Krayan Induk. Begitu pula dengan siswa siswi yang bersekolah di SMA yang terletak di seberang sungai harus berjibaku menyeberangi jembatan darurat yang sewaktu-waktu rusak kembali.
Berhubung jembatan yang menjadi akses utama penyeberangan antar kecamatan ini terputus, maka warga bergotong royong dan swadaya membangun kembali dengan menggunakan kayu dan bambu agar bisa menyeberang di sungai dengan lebar lebih 20 meter ini agar.

Seorang warga bernama Ajang Kaleb yang dikonfirmasi melalui sambungan telepon pada Jumat siang, 17 Januari 2025 menuturkan, sebelum jembatan tersebut ambrol dibangun oleh warga menggunakan kayu dengan lantai papan. Namun, hujan deras yang terus mengguyur wilayahnya membuat jembatan tersebut hanyut disapu banjir.
Untuk itu, lanjut dia, sementara ini akses penyeberangan warga yang melintas dari dan ke kecamatan lain dibuatkan jembatan darurat yang dibuat dari kayu dan menggunakan pagar bambu. Akibat dari ambrolnya jembatan tersebut pun maka akses ekonomi masyarakat ikut terganggu karena kesulitan mengangkut hasil pertanian dan perkebunannya untuk dijual di pasar.
“Jembatan penyeberangan ke SMA Krayan Selatan. Jembatan ini dilintasi setiap hari oleh siswa dan petani. Jembatan ini menghubungkan Krayan Selatan-Krayan Tengah, Krayan Selatan dengan Krayan Barat maupun Krayan Induk. Akses ekonomi jadi macet total,” imbuh Ajang Kaleb kepada media ini.
Demi kelancaran perekonomian masyarakat penyeberangan antar kecamatan di wilayah itu, dia mengharapkan kepedulian dan perhatian Pemprov Kaltara dan Pemkab Nunukan untuk membangun jembatan permanen di sungai tersebut.
Bahkan kata Ajang Kaleb, sebelum jembatan darurat itu disapu banjir, pernah terjadi kecelakaan dimana sebuah mobil dan tiga sepeda motor tergelincir dan nyaris masuk sungai. (Redaksi)