Krayan (BERANDATIMUR) – Rupanya banjir yang menerjang wilayah Krayan, Kabupaten Nunukan, Kaltara sudah berlangsung sejak 19 Juni 2023 disebabkan oleh intensitas hujan yang cukup tinggi. Ada tiga kecamatan di wilayah NKRI yang berbatasan langsung dengan Sarawak Malaysia yaitu Krayan, Krayan Barat dan Krayan Timur.
Namun akibat banjir ini terlihat parah pada 20 September 2023 karena memutus akses jalan antar kecamatan dengan merusak jembatan yang terbuat dari kayu.
Meskipun dari awal, akibat dari banjir ini telah menenggelamkan puluhan hektar lahan persawahan pada ketiga kecamatan tersebut. Sesuai dengan hasil kajian Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Nunukan yang ditandatangani Mulyadi pada 21 September 2023.
Dari hasil kajian tersebut dan berdasarkan pengamatan di lapangan, BPBD Nunukan menyimpulkan banjir yang menerjan wilayah itu diakibatkan oleh intensitas hujan yang tinggi selama beberapa hari secara berturut-turut, luapan sungai Pa’Lutut dan Pa’Bawan setinggi 2 meter.
Material yang dibawa banjir ini berupa kayu, ranting, lumpur dan pasir menyebabkan pendangkalan sungai. Kemudian banjir ini terjadi disebabkan oleh adanya penggundulan hutan di sekitarnya.
BPBD Nunukan juga menginformasikan akses jalan Krayan Barat menuju Krayan Selatan terputus pada koordinat 3’4642.1°N 115*3905.5°E di sebabkan oleh jembatan penghubung yang rusak berat.
Akses jalan terputusnya antara Kecamatan Krayan menuju Krayan Timur yang disebabkan luapan air yang menutup jalanan setinggi dua meter.
Selain itu, puluhan hektar lahan persawahan yang rusak disebabkan oleh banjir ini. Di Desa Pa’Kemut dan Desa Pa, Lutut Kecamatan Krayan Barat seluas 30 hektar, sembilan hektar di Desa Long Katung dan Desa Long Bawan Kecamatan Krayan.
Di Desa Pa’kubuan dan Desa Long Umung Kecamatan Krayan Timur seluas 15 hektar. Upaya Penanganan awal terhadap bencana banjir adalah sebagai berikut
Penanganan yang dilakukan BPBD Nunukan bersama dengan lembaga lainnya adalah membantu warga menyeberang dengan perahu, mengingatkan masyarakat agar mewaspadai bahaya binatang buas dan membuat jembatan sebagai akses penyeberangan sementara.
Kondisi saat ini di tiga kecamatan itu, aktivitas masyarakat berjalan normal. Namun persekolahan diliburkan sementara.
Berdasarkan dari kajian ini juga, BPBD Nunukan akan melakukan penanganan untuk memulihkan keadaan menjadi normal dengan berkoordinasi dengan Pemprov Kaltara berkaitan kewenangannya khususnya perbaikan jembatan.
Perlunya sosialisasi tentang penanggulangan bencana dari tingkat keluarga sampai ketingkat desa dalam upaya menciptakan masyarakat tangguh bencana pada wilayah.
Selanjutnya BPBD Nunukan akan bekerja sama dengan OPD lain secara terintegrasi seperti Dinas Kehutanan, Dinas Pertanian, Pemerintah Kecamatan,
Disarankan pula agar ditetapkan status siaga darurat bencana alam banjir di Kecamatan Krayan dan Krayan Barat. (Redaksi)