Home / Kaltara

Sabtu, 22 Februari 2025 - 22:16 WIB

Bayi Kembar Dirawat di RSUD Tanjung Selor, Orangtuanya Kesulitan Biaya Hidup

Asis dan istrinya, orangtua bayi kembar yang dirawat di RSUD Tanjung Selor yang membutuhkan uluran tangan akibat kesulitan biaya hidup selama anaknya dirawat. FOTO: Kiriman Asis

Asis dan istrinya, orangtua bayi kembar yang dirawat di RSUD Tanjung Selor yang membutuhkan uluran tangan akibat kesulitan biaya hidup selama anaknya dirawat. FOTO: Kiriman Asis

Tanjung Selor (BERANDATIMUR) – Bayi kembar yang lahir prematur pada 1 Januari 2025 sekitar pukul 02.30 Wita di RSUD Tanjung Selor Kabupaten Bulungan, kini salah satunya dirawat lagi akibat badannya bengkak.

Bayi yang dirawat adalah anak ke-6 dari pasangan suami istri Asis (44) dan Tri Hartini (41) yang berdomisili di Desa Ruhui Kecamatan Tanjung Palas Utara Kabupaten Bulungan. Asis asal Kabupaten Bone, Sulsel ini menceritakan, pasca anak kembarnya lahir, dan dirawat selama 24 hari memilih untuk keluar dari rumah sakit dan pulang ke rumahnya.

Namun berselang usia anaknya tepat sebulan, anak ke-6 terpaksa masuk rumah sakit lagi untuk mendapatkan perawatan karena penyakit yang dialaminya. Awalnya, kata dia, kulit anaknya yang sakit itu tampak bintik-bintik mirip gigitan nyamuk. Berselang sehari, seluruh badannya bengkak sehingga memilih untuk masuk rumah sakit yang pertama ketika anaknya berusia sebulan.

Kemudian, penyakit yang sama dialaminya anaknya yang ke-6 sehingga masuk RSUD Tanjung Selor lagi yang kedua kalinya pada 17 Pebruari 2025. Asis menjelaskan, hasil diagnosa medis terhadap detak jantung, kulit dan rongent anaknya tidak ada masalah, terang Asis melalui sambungan telepon pada Sabtu malam, 22 Pebruari 2025.

Ia menjelaskan lagi, hasil diagnosa medis anaknya yang terakhir divonis trombositnya turun sehingga membutuhkan transfusi darah. “Ini yang kedua kalinya anak saya masuk rumah sakit. Katanya sekarang trombositnya turun,” ujar Asis.

Trombosit atau kepingan darah adalah sel darah yang berperan penting dalam proses pembekuan darah. Sedangkan ukuran hemoglobin (Hb) darah yang normal berbeda-beda tergantung pada jenis kelamin dan usia.

Sehubungan anaknya keluar masuk rumah sakit, Asis bersama istrinya mengalami kekurangan biaya sehingga kebutuhan sehari-hari di rumah sakit seperti makan minum setiap harinya tidak ada lagi. Ia pun berinisiatif memviralkan kondisinya di media sosial (medsos) facebook.

Jangan Lewatkan  Ketua LATAD Nunukan Siap Bantu Polres Nunukan

Dalam unggahannya, Asis menulis butuh bantuan dari pihak-pihak karena tidak punya uang untuk membeli makanan dan minuman selama menemani anaknya yang dirawat di rumah sakit tersebut. Ia menyatakan, rumah sakit tidak menyediakan makanan dan minuman bagi penjaga pasien.

Berkat uanggahannya di medsos itulah, Asis mengaku telah mendapatkan uluran tangan dari beberapa orang yang berdinasi sehingga biaya kebutuhan sehari-harinya di rumah sakit mulai terpenuhi. Asis mengatakan, sehari-harinya bekerja sebagai buruh serabutan memanen buah kelapa sawit milik pribadi warga setempat.

Sebelumnya, kata dia, sempat bekerja di perusahaan perkebunan kelapam sawit. Sejak lima tahun lalu, Asis bersama anak dan istrinya tercatat sebagai penduduk Kecamatan Tanjung Palas Utara Kabupaten Bulungan.

“Alhamdulillah pak sudah ada yang bantu uang buat beli makan dan minum setiap hari,” tutur dia kepada media ini. (Redaksi)

Share :

Baca Juga

Advetorial

Kadivhubinter Polri Kunker di Polda Kaltara

Advetorial

Belasan Personil Polda Kaltara Ikuti Ujian Kesamaptaan Seleksi Sespimma

Kaltara

Arogan, Oknum Polisi di Polda Kaltara Lecehkan Profesi Wartawan, SMSI Bereaksi

Kaltara

Jumlah Penduduk Miskin di Kaltara Meningkat

Kaltara

BTS Telekomunikasi tak Berfungsi, Warga di Perbatasan RI-Malaysia Gelar Unjuk Rasa 

Kaltara

Galian Proyek CV Berkah El Shanum Ganggu Aktivitas Pembudidaya Rumput Laut

Advetorial

Minggu Kasih, Warga Keluhkan Lahan Parkir Semrawut Berpotensi Konflik

Daerah

Kondisinya Drop, Pemulangan TKI Korban Penikaman Ditunda