Sembakung Atulai (BERANDATIMUR) – Mengantisipasi ketinggian air semakin naik dan meluas akibat banjir kiriman dari negara tetangga Malaysia, warga terdampak di Kecamatan Sembakung Atulai, Kabupaten Nunukan, Kaltara mulai dievakuasi.
Lima desa di kecamatan ini mulai terendam banjir yakni Binanun, Liuk Bulu, Pulau Keras berada di bantaran sungai sebagai wilayah terparah. Sementara banjir juga mulai menggenangi Desa Katul dan Lubok.
Hingga hari ketiga peristiwa banjir yang kedua pada Juni 2023 ini, sejumlah desa yang berada di bantaran sungai Sembakung masih terendam.
Untuk menghindari, air semakin tinggi dan meluas, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Nunukan, Kaltara bersama Pemerintah Kecamatan Sembakung Atulai terus memonitor kondisi warga terdampak dan sempat mengungsi, sebut Sekretaris Kecamatan Sembakung Atulai, Fajar Budayanto, SE pada Selasa, 20 Juni 2023.
“Kami dari Pemerintah Kecamatan Sembakung Atulai dan BPBD monitoring warga yang sempat mengungsi tadi malamakibat rumahnya terendam banjir,” sebut Fajar.
Sementara, warga yang rumahnya terendam banjir secara bertahap dievakuasi dan sebagian mengungsi sendiri.
Proses evakuasi warga yang tempat tinggalnya terendam dengan menggunakan perahu dayung dan katinting sejauh 1 kilo meter.
Evakuasi warga ini, kata Fajar sebagai antisipasi meningkatnya debit air pada malam hari nanti (Selasa malam).
Untuk saat ini, status bencana banjir di Sembakung Atulak masih berstatus siaga. Namun, jika terjadi peningkatan volume air yang berdampak pada sektor sosial, ekonomi masyarakat maka status dinaikkan menjadi darurat bencana. (Redaksi)