Malinau (BERANDATIMUR) – Jaringan telekomunikasi 4G yang pernah dinikmati masyarakat yang tinggal di perbatasan RI-Malaysia di Apau Kayan Kecamatan Kayan Hulu, Kabupaten Malinau, Kaltara, kini tidak dinikmati lagi sejak 3 tahun terakhir.
Apau Kayan yang termasuk daerah 3 T (tertinggal, terdepan dan terluar) ini sepatutnya mendapatkan perhatian seperti daerah lainnya.
Namun, hal ini tidak dirasakan oleh masyarakat di perbatasan negara ini karena jaringan telekomunikasi tak dinikmati lagi. Meskipun sebelumnya sempat dirasakan kenikmatan tersebut.
Warga di Apau Kayan pun bersurat ke Presiden Jokowi untuk mempertanyakan komitmen pemerintah pusat dalam memenuhi kebutuhan masyarakat di wilayah perbatasan RI-Malaysia ini. Surat terbuka warga Apau Kayan ini, juga ditujukan kepada Menteri Kominfo dan PT Pertamina.
Warga yang menulis surat ini bernama Rum Tingai menyatakan, wilayah Apau Kayan itu sebagai kawasan strategis nasional dan kawasan 3T (terdepan, tertinggal, dan terluar).
Semestinya bisa berubah menjadi daerah maju yang setara dengan daerah-daerah lain. Namun pada kenyataanya, semua rasa bangga dan harapan tersebut menjadi sirna.
“Bahkan seperti mimpi buruk karena fasilitas yang dulu pernah dinikmati masyarakat tahun-
tahun sebelumnya seperti sinyal telkomsel sejak 3 tahun terakhir tidak bisa berfungsi,” ujarnya.
Bukan hanya jaringan telekomunikasi yang hilang, BBM satu harga pun susah tidak jelas juntrungannya. Seolah-olah BBM satu harga hanya harapan palsu karena sampai sekarang tidak dinikmati lagi oleh masyarakat yang bermukim di pelosok dan pedalaman tersebut.
Rum Tingai menerangkan, memang sempat menikmati BBM dengan harga Rp10.000/liter dengan jatah 10 liter per kepala keluarga tetapi sekarang tidak ada lagi. Bahkan selama 2023, masyarakat di Apau Kayan baru satu kali mendapatkan BBM satu harga jenis premium tersebut.
“Sedangkan solar tidak pernah dibagikan sejak masuknya program BBM satu harga di perbatasan. Jadi kami mohon pihak-pihak terkait dapat memberikan solusi terhadap penderitaan masyarakat yang berada di kawasan strategis nasional ini,” pungkasnya.
Sekaitan dengan tidak berfungsinya BTS 4G ini, warga Apau Kayan menggelar aksi damai dengan tuntutan: Berikut Tuntutan Warga Apau Kayan :
1. Meminta Pemkab Malinau dan PT Telkomsel agar mengaktifkan kembali sinyal telepon di Kecamatan Kayan Hulu
2. Meminta Kementerian Kominfo, segera menyelesaikan pembangunan BTS 4G di Desa Nawang Baru dan Desa Long Temuyat
3. Meminta PT Pertamina/lembaga penyalur dapat mendistribusikan BBM satu harga sesuai ketetapan pemerintah pusat.
(Redaksi)