Home / Nasional

Kamis, 16 Maret 2023 - 09:00 WIB

Kata Pengamat, Jika Ganjar-Prabowo Berduet, tak Ada Lawan

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo bersama Menteri Pertahanan Prabowo Subianto saat berada di tengah persawahan di Jateng beberapa waktu lalu. FOTO: Ist

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo bersama Menteri Pertahanan Prabowo Subianto saat berada di tengah persawahan di Jateng beberapa waktu lalu. FOTO: Ist

Jakarta (BERANDATIMUR) – Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto mulai dirumorkan atau dipasang-pasangkan sebagai calon Presiden dan Wakil Presiden pada Pemilu 2024.

Dimana Ganjar Pranowo diplot sebagai bakal calon Presiden dan Prabowo Subianto sebagai balon Wakil Presiden.

Jika kedua sosok ini berpasangan Ganjar (Capres) dan Prabowo (Cawapres) maka tidak ada lawan alias potensi kemenangannya sangat besar.

Menanggapi hal ini, pengamat politik dari UIN Syarif Hidayatullah Adi Prayitno pun memprediksikan seperti itu.

Ia mengatakan, Prabowo Subianto dan Ganjar Pranowo berpotensi menang jika berduet pada Pemilu Presiden (Pilpres) 2024.

Namun, tergantung siapa Capres dan Cawapresnya dari kedua sosok ini.

Adi mengungkapkan, ketimbang Prabowo-Ganjar yakni Ketum Gerindra sebagai Capres dan Ganjar sebagai Cawapres.

Peluang kemenangan disebutkan pengamat UIN Syarif Hidayatullah ini, lebih besar jika menempatkan Ganjar sebagai calon presiden (capres), sedangkan Prabowo sebagai calon wakil presiden (cawapres).

“Lebih memungkinkan dan akan lebih memenangkan pertarungan sebenarnya kalau Ganjar capres, Prabowo cawapres. Kan begitu kalkulasi politik statistiknya,” kata Adi dilansir dari Kompas.com pada Kamis, 16 Maret 2023.

Menurut survei berbagai lembaga, Ganjar mengantongi elektabilitas kandidat capres tertinggi dengan angka elektoral tembus 30 persen.

Gubernur Jawa Tengah itu berhasil menggeser posisi Prabowo yang elektabilitasnya kini berada di urutan kedua, berbalapan dengan mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.

Tak hanya itu, PDI-P, partai yang menaungi Ganjar, merupakan parpol pemenang pemilu dua kali berturut-turut. Pada Pemilu 2019 lalu, partai pimpinan Megawati Soekarnoputri itu mengantongi 27.053.961 atau 19,33 persen suara.

Jumlah tersebut jauh melampaui Partai Gerindra pimpinan Prabowo yang memperoleh 17.594.839 atau 12,57 persen suara.

Jangan Lewatkan  Pelaku Penembakan di Kantor MUI Pusat, Anwar Abbas: Sudah 2 Kali Datang Mengaku Nabi

“Soal daya adaptasi dan penerimaan publik, dari segi kepartaian, dari figur, tentu PDI-P dan Ganjar jauh lebih diterima oleh publik, terutama dari angka-angka survei, ketimbang Gerindra dan Prabowo,” ujar Adi.

Kemudian, pengamat ini menyatakan jika Ganjar dan Prabowo diduetkan disebutkan bakal saling melengkapi.

Prabowo dinilai mampu menutupi kelemahan suara Ganjar di Jawa Barat, Jakarta, dan Banten. Sebaliknya, Ganjar unggul di sejumlah daerah yang tak dikuasai Prabowo seperti Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Bali.

“Dan dari berbagai simulasi kalau Ganjar dipasangkan dengan Prabowo Subianto tak ada lawan yang bisa sepadan dan bisa dipastikan bisa menang,” kata Adi.

Namun demikian, Adi bilang, sulit mewujudkan duet keduanya. Pasalnya, kedua partai sama-sama ingin mengusung kader masing-masing sebagai capres.

Sejak lama, Gerindra telah mengumumkan keinginannya mengusung sang ketua umum, Prabowo Subianto, sebagai capres.

Buat Gerindra, Prabowo adalah capres harga mati. Sementara, meski belum menyebut sosok tertentu, PDI-P juga telah menegaskan bakal memajukan kader partai banteng sebagai calon RI-1.

Oleh karena itu, Adi berpandangan, wacana menduetkan Prabowo dengan politisi PDI-P Ganjar Pranowo pada pemilu mendatang terbilang mustahil.

“Nggak mungkin membangun koalisi antara PDI-P dan Gerindra kalau dua-duanya sama-sama ngotot sebagai capres. Mesti ada negosiasi, mesti ada kompromi politik yang paling memungkinkan,” tutur dia.

Sementara wacana duet Prabowo-Ganjar diutarakan elite Gerindra.

Yakni melalui Wakil Ketua Dewan Pembinanya Hashim Djojohadikusumo. I katakan, partainya berpeluang mendukung Ganjar pada Pilpres 2024.

Asalkan, dalam kontestasi itu Ganjar dipasangkan dengan Prabowo Subianto, sebagai calon wakil presiden, ujar Hasyim.

“Ya saya kira terbuka kalau Pak Ganjar mau ikut dengan Pak Prabowo, dengan catatan Pak Prabowo calon presiden,” kata Hashim di Gedung Joang’ 45, Jakarta, Minggu 12 Maret 2023.

Jangan Lewatkan  Seleksi Kompetensi PPPK Tenaga Teknis Dimulai 17 Maret 2023

Menurut Hashim, sudah selayaknya Prabowo menempati kursi capres dan Ganjar di posisi cawapres. Menurut dia, Prabowo lebih berpengalaman dari Ganjar.

“Pak Prabowo jauh lebih senior, 15 tahun lebih tua pengalamannya berbeda kan,” imbuh dia.

Menanggapi usulan tersebut, Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDI-P Hasto Kristiyanto menegaskan bahwa partainya mendorong kader internal untuk maju sebagai capres. Sebagai partai pemenang pemilu, PDI-P enggan “hanya” memajukan kadernya di posisi calon RI-2.

“Ya, kader dari PDI Perjuangan (harus capres), sebagai partai pemenang pemilu dengan kepercayaan rakyat dua kali berturut-turut tentu saja kami akan mengusung calon presiden,” kata Hasto di Sentul, Jawa Barat, Senin 13 Maret 2023. (*)

Editor: M Rusman

Share :

Baca Juga

Nasional

Nasdem dan Demokrat Bakal Merapat ke Koalisi PDIP, Denny: Bidak yang Dikorbankan

Nasional

Selebgram Cantik Asal Makassar Ditangkap Terkait Kasus Narkoba Jaringan Internasional

Nasional

Hanya 8 Hari KPK Hatrick OTT, 2 Kepala Daerah Diamankan. Siapa Giliran Berikutnya

Nasional

Anas Urbaningrum Terpilih Aklamasi Jadi Ketum PKN yang Baru

Nasional

Sistim Pemilu Proporsional Tertutup Bisa Diterapkan pada 2024

Nasional

PDIP Umumkan Capres, Jokowi di Solo Mendadak ke Jakarta

Nasional

Cegah Penyalahgunaan Jabatan Terulang, Jokowi Akan Evaluasi Penempatan TNI di K/L

Nasional

Rapimnas 2023, SMSI Sepakat Ciptakan Pemilu Damai