Nunukan (BERANDATIMUR) – Sekitar pukul 12.30 Wita di sepanjang jalan Jalan Ujang Dewa Kelurahan Nunukan Selatan dari lorong masuk Rusunawa hingga Kantor DPRD Nunukan ditemukan puluhan WNI deportasi berkeliaran dan sembunyi di semak-semak.
Jumlahnya mencapai 20 orang dengan membawa kantongan plastik dan tas berisi pakaian. Saat ditemukan, ada yang berlarian, ada yang berada di semak-semak dan sebagian menunggu teman-temannya dalam kondisi panik dan kebingungan.
Diduga kuat WNI deportasi ini lolos melarikan diri dari tempat penampungan Rusunawa yang berada di samping Kantor Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Nunukan, karena ada yang main mata dengan calo.
Puluhan WNI deportasi dari Sabah, Malaysia membawa kantongan plastik dan tas berisi pakaian, tampak berlarian mencari tempat persembunyian di semak-semak dan lorong-lorong.
Ketika media ini berusaha menemui, mereka terlihat ketakutan dan kebingungan sambil mencari tempat persembunyian, hingga beberapa orang masuk ke semak-semak dan lorong-lorong.
Bukan hanya di Jalan Ujang Dewa, sebagian masih ditemukan berlarian tepat di jalanan depan Kantor Kesbangpol dan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Nunukan.
Untuk memastikan kondisi yang sebenarnya, media mendatangi Rusunawa. Anehnya, di Rusunawa tersebut terlihat aparat keamanan dari TNI ada di lantai 1 dan 2.
Bahkan beberapa staf Badan Penempatan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) terlihat di lantai 1 dan ada yang menjaga pintu besi di tangga turun bagian tengah.
Ketika ditanya, kenapa banyak TKI deportasi yang berlarian di Jalan Ujang Dewa menbawa pakaian. Salah seorang diantara staf BP2MI Nunukan mengatakan tidak tahu dan menjawab mungkin mereka lompat dari samping gedung.

Nah, ada keanehan disini. Belasan petugas dari BP2MI Nunukan, dan aparat keamanan dari TNI, puluhan WNI deportasi yang ditampung di Rusunawa bisa lolos keluar di jalanan.
Diduga kuat, ada yang main mata dan pura-pura tidak tahu menahu WNI deportasi ini melarikan diri.
Pantauan di Rusunawa, ada keanehan yang terjadi dari lolosnya puluhan WNI deportasi ini melarikan diri. Sementara, jalanan keluar dari lantai 2 Rusunawa tempat mereka ditampung berada di samping dari keberadaan petugas-petugas tersebut dan tidak ada sekat yang menghalanginya.
Ketika ditanya kenapa banyak WNI deportasi berlarian di jalan raya, staf BP2MI dan aparat TNI kalang kabut mencari mereka.
Sebagian berhasil diamankan kembali dan berusaha digiring ke Rusunawa.
Informasi yang dihimpun dari berbagai sumber di Rusunawa, kejadian yang sama sudah berulang kali terjadi.
Media ini juga mendapati, adanya oknum calo TKI ilegal ke Sabah tiap hari berada di Rusunawa tersebut.
Adanya keanehan dari larinya puluhan WNI deportasi dari Rusunawa, membuat Kepala BP2MI Nunukan, Kombes Pol F Jaya Ginting saat dikonfirmasi melalui telepon selulernya, Senin siang, 28 Agustus 2023.
Malah, dia mengaku kaget atas kejadian tersebut karena banyak stafnya yang sedang mendata di Rusunawa saat itu. Bahkan, dia mengatakan ada juga aparat keamanan dari TNI.
Kenapa bisa lolos (WNI deportasi melarikan diri dari Rusunawa)?. Logikanya tidak mungkin bisa lolos karena banyaknya petugas yang menjaga.
“Ini jelas ada keanehan,” ujar FJ Ginting. Ia juga mengatakan, atas kejadian ini akan dievaluasi kembali terhadap aparat keamanan dan stafnya yang dipercayakan menangani WNI deportasi.
“Terima kasih kejadian ini akan menjadi referensi untuk mengevaluasi sistim pengamanan dari TNI dan staf BP2MI,” ungkap FJ Ginting.
WNI yang dideportasi dari Sabah ke Nunukan pada 24 Agustus 2023 sebanyak 294 orang dari wilayah kerja Konsulat Jenderal RI Kota Kinabalu.
Ada 2 WNI deportasi yang melarikan diri dari Rusunawa ditemukan disembunyikan oleh calo mengaku bernama W (inisial) di sebuah cafe di Jalan Lingkar Kelurahan Selisun, Kecamatan Nunukan Selatan.
W ini mengaku bekerja membawa alat berat PT Pelindo di Pelabuhan Tunon Taka Nunukan. “Saya Willi, kerja bawa Bomag di PT Pelindo,” ucap dia.
Kedua WNI deportasi ini kuat dugaan akan diseberangkan kembali ke Sabah, Malaysia secara ilegal atau tanpa dokumen keimigrasian. (Redaksi)